Halaman

22 Mar 2014

Ulang Tahun di Dunia Maya


Pertama-tama saya ingin bertanya sama teman-teman sekalian? Jadi serius nih, ga ada kado ulang tahunnya? Wkwkwk… (:

Yah begitulah dunia maya. Banyaknya ucapan selamat yang saya terima sama banyaknya dengan jumlah kado yang gagal saya dapat, hahaha…! Tapi bagaimanapun saya senang kok, walau sampai sekarang masih berharap mendapatkannya, dari Dian terutama, wkwkwk…!

Banyak juga lho yang gagal menikmati asyiknya eksis di Facebook, Twitter dan semacamnya. Termasuk soal ucapan ulang tahun itu misalnya. Seminggu menjelang hari ulang tahunnya, teman ini menyembunyikan semua info tanggal kelahirannya di semua jejaring social dan situs online yang diikuti. Dia dapat ide, ingin mengetahui seberapa besar teman-teman dunia mayanya mengenalinya. Atau lebih tepatnya, ingat akan tanggal hari ulang tahunnya.

Tapi kebijakan konyolnya tersebut terbukti keliru. Sampai menjelang sore, tak ada seorang teman pun yang mengiriminya ucapan selamat Ulang Tahun. Dia coba bersabar sampai hampir mendekati tengah malam. Tak tahan, kira-kira 2 jam lagi berganti hari akhirnya dia tumpahkan kekesalannya via status Facebook.

“Tak ada yang sayang sama aku”, tulisnya.

Ambigu. Maksudnya mungkin untuk mengingatkan bahwa hari ini dia berulang tahun, dan ingin dikirimi ucapan selamat. Tapi karena gengsi, begitulah yang ditulisnya. Lumayan, ada juga yang menanggapi. Sekedar menghibur, tapi tetap saja tak ada yang memberinya ucapan selamat ulang tahun, hahaha…!

Sejatinya, dia ingin gembira saat hari istimewanya tersebut. Tapi kekonyolannya sendiri yang membatalkan kegembiraannya. Ingin mengetes teman-teman? Teman-teman dari mana? Kan cuma teman di dunia maya toh? Lagipula apa keistimewaanmu, sampai punya hak sedemikian rupa, menguji orang lain.

Banyak kelirunya. Jika maksudnya untuk menguji, dia mesti paham bahwa tak semua orang bisa lulus dalam ujian. Kedua, dia tak sportif. Mestinya orang yang akan diuji mesti diberitahu bahwa dia akan diuji, kan? Lagi, materi ujiannya juga mesti diberitahukan kepada peserta ujian. Selanjutnya, orang yang diuji mesti juga layak uji. Maksudnya, ujilah hanya orang yang memang layak untuk diuji. Teman dekat, sahabat atau pacar misalnya.

Point yang terakhir itulah kesalahan fatalnya. Boleh saja menyalahkan pacar, sahabat atau keluarganya sendiri. Tapi yaa jangan disamaratakan, donk! Pacar beda dengan teman kan? Apalagi dengan teman Facebook doank pula, wkwkwk…!

Facebook dan jejaring social lainnya itu ibarat gatal dan garuk. Bisa menyebalkan seperti gatal, tapi juga bisa bikin asyik seperti menggaruk, hahaha…kumat. Gunakanlah sosmed itu untuk bergembira. Jika tidak, sebaiknya tutup saja.

Saya gembira meski cuma dapat ucapan selamat meski lewat dunia maya saja. Yang penting kan kegembiraannya nyata, begitu kan?

Banyak juga ucapan selamat itu yang mengharukan saya. Ternyata meski kenal di Facebook saja, mereka mengenali saya dengan sangat baik. Berikut beberapa diantaranya, wkwkwk… (:

 











Berdasar kalender dari pemerintah sekarang sudah tanggal 22 Maret. Tapi jika teman-teman meyakini sekarang masih tanggal 20 Maret dan ingin mengucapkan selamat ulang tahun buat saya, yaa silakan saja. Bagi yang ingin memberi kado juga ga apa-apa. Belum terlambat. Saya selalu terbuka untuk itu. Ini negara demokrasi, kwkwk…!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

4 Hal Penting Dalam Menulis

Saya beberapa kali dipercaya menjadi juri event menulis. Untuk naskah normal terbaik, nilai maksimal yang saya berikan adalah 8. Tapi bukan ...