Halaman

24 Mar 2014

MH370 Pasti Tenggelam?

Malam tadi secara resmi pemerintah Malaysia melalu Perdana Mentri Najib Razak telah mengumumkan bahwa pesawat Malaysia Airline MH-370 dinyatakan tenggelam dan tanpa ada satupun penumpang yang selamat. Turut berdukacita bagi semua keluarga penumpang. Semoga diberi kekuatan dan keihklasan.

Tapi masalahnya, saya sama sekali belum meyakini bahwa pesawat MH-370 itu benar-benar pasti tenggelam. Sampai saat ini di posting, saya sama sekali tak menemukan link berita yang bisa memastikan bahwa pesawat tersebut benar-benar tenggelam. Belum ada satupun kapal atau pesawat dari Tim SAR gabungan yang memastikan bahwa puing-puing yang ditemukan di Samudera Hindia itu  benar-benar bagian dari pesawat dimaksud. Bahkan pejabat Malaysia sendiripun tak sedikit yang meragukannya. Dalam pengumuna resmi itu, PM Najib Razak ‘hanya’ mengatakan bahwa ‘posisi terakhir’ pesawat ada di Samudera Hindia. Lokasinya terpencil, jauh dari titik landasan yang memungkinkan pesawat itu mendarat.

Apa maksudnya dengan ‘posisi terakhir’? Apakah itu berarti posisi saat terakhir pesawat terdeteksi? Ini jelas cuma permainan kata. Malaysia tak berani memastikan posisi jatuhnya pesawat, karena memang belum ditemukan. Bahkan kalimat ‘lokasi terpencil, jauh dari titik landasan yang memungkinkan pesawat itu mendarat’ makin membuat saya yakin bahwa Malaysia seolah hendak mengatakan pesawat itu terdeteksi terakhir kalinya saat ‘masih terbang’, bukan saat pesawat itu jatuh. Kata ‘lokasi terpencil’ sama sekali tidak meyakinkan di mana sebenarnya posisi jatuhnya pesawat.

“Harap dicatat bahwa pengiriman alat ini (peralatan untuk mencari kotak hitam) ke Samudera Hindia bukan indikasi kami mengkonfirmasi puing-puing yang ditemukan”, kata Juru Bicara Armada Ketujuh AS

Nah, lho…?

Mestinya Malaysia memberikan penjelasan yang komplit, bukan yang justru membuat bingung begitu. Ingat lho, keluarga penumpang banyak yang mengatakan bahwa beberapa handphone penumpang ternyata sampai beberapa hari masih aktif. Saya bukan ahli IT dan informasi. Tapi jadi ikut penasaran, sampai berapa lama sebenarnya sinyal handphone masih bisa terdeteksi meski sudah tenggelam beberapa hari?

Kenapa pesawat dinyatakan jatuh di area sekitar Perth, Australia? Padahal mestinya tujuan pesawat itu Beijing. Dugaan keterlibatan pilot jika seandainya pesawat memang dibajak pun ternyata tak terbukti, meski pejabat penyidik Malaysia telah menyita simulator yang dimiliki sang pilot di rumahnya.

Intinya, sampai sekarang saya masih percaya diri dengan analisa-analisa seperti yang pernah saya tulis di post-post sebelumnya. Bahwa setidaknya satu orang, warga Iran yang menggunakan passport curian warga Austria itu sampai sekarang masih hidup dan tinggal di Frankfurt, Jerman bersama ibunya. Dialah pelaku teror di pesawat tersebut, meski entah dengan motif apa.

Keyakinan saya tentang pesawat yang berbalik arah juga masih belum bisa dibantah. Analisa ini makin meyakinkan saya sebab ada seorang blogger yang ternyata menemukan sesuatu di Google Maps yang bisa jadi benar. Cobalah mapping dengan mengetikkan kordinat 5.164164, 102.649887. Zoom, sampai terlihat jelas semaksimal mungkin. Itu bangkai pesawat? Itu berada di hutan Malaysia tepatnya di Tasik Kenyir, 21700 Kuala Berang, Terengganu, Malaysia ‎ 6.5 km BD.
Nah, jika temuan teman ini benar, berarti keyakinan saya bahwa pesawat berbalik ke Malaysia juga benar, donk…?

*Just 4 Fun lagi, nih… (:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

4 Hal Penting Dalam Menulis

Saya beberapa kali dipercaya menjadi juri event menulis. Untuk naskah normal terbaik, nilai maksimal yang saya berikan adalah 8. Tapi bukan ...