Sebetulnya Islam tegas sekali menyatakan bahwa bid'ah itu adalah segala hal baru yang tak pernah dilakukan Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW pun telah berkata bahwa di akhir jaman nanti umat Islam akan terpecah menjadi 72 golongan yang semuanya akan masuk neraka, kecuali yang mengikutinya, dan sahabatnya. Mestinya ini adalah batasan yang tegas cara kita dalam memandang bid'ah atau tidaknya satu perkara.
"Pada hari ini telah KUsempurnakan untukmu agamamu, dan tlah KUcukupkan atasmu nikmatKU dan AKU ridha Islam menjadi agamamu" ~ Al-Maidah ayat 3.
"Kutinggalkan untukmu dua perkara. Kamu tidak akan tersesat selamanya jika kamu berpegangteguh kepadanya, yakni Al-Quran dan Hadist ~ Sabda Rasul.
Laku bid'ah terjadi karena hidup di jaman dan daerah yang berbeda membuat penafsiran masing-masing kepala juga tidak sama, termasuk soal ayat-ayat Al-Quran dan juga hadist tentunya. Tapi untuk soal ini, petunjuk selanjutnya juga telah jelas bahwa jika kita memiliki keraguan terhadap penjelasan isi Al-Quran dan hadist adalah dengan berijtihad, merujuk pada kesepakatan ulama. KESEPAKATAN ULAMA, bukan pada kitab ini atau itu sebab kitab yang untuk kita imani cuma Al-Quran. Juga bukan berdasar pada Imam Ini atau Imam itu, sebab kita cuma disuruh mengikuti Rasulullah SWT dan sahabatnya.
Tapi petunjuk pamungkas yang mungkin bisa kita gunakan dalam menyikapi bid'ah adalah anjuran nabi Muhammad SAW sendiri,
"Jika ragu, tinggalkan!".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar