Halaman

16 Okt 2013

Jangan Remehkan yang Remeh

Posting ke-12

 *Maaf, telat beberapa hari....D

“Bang, Ribas nge-like statusku”, pesan seorang teman di inbox.

Tak saya lihat rupa si teman, tapi sungguh bisa saya bayangkan gempitanya kegembiraannya saat itu. Saya sendiri sering mengalami euphoria kegembiraan gegara hal remeh begitu. Jadi buat saya hal begitu mah, biasa bangat, hahaha…!

“Biasa aja donk, jangan norak begitu. Kampungan!” begitulah saya balas inbok-nya.

Itu cuma sesuatu yang remeh. Jadi tak perlulah terlalu bangga karenanya. Apa sih hebatnya, yak an?
  
Manusia tak pernah puas, begitulah hukumnya. Hukum tersebut juga mengikat saya tentunya. Standar kegembiraan saya sudah meningkat. Dulu, saat diterima sebagai temannya saja saya sudah begitu gembiranya. Apalagi ternyata dia juga sering beri jempol buat status-status updetan saya. Karena terlalu sering, saya pun mulai merasa biasa saja. Saya tak lagi merasakan itu suatu yang istimewa. Malah ‘laporan’ si teman tadi langsung saya cap kampungan dan norak. Otomatis, kegembiraannya pasti batal donk, ya?

Ironis, padahal, saya sendiri (mengaku) pakar kegembiraan, hehehe…! Saya bisa temukan banyak celah pada yang remeh-remeh begitu sebagai potensi kegembiraan. Bahwa gembira itu sederhana dan mudah belaka. ‘Hallo Selebriti’ akhir pekan melupakan saya akan kegalauan karena tak dapat jatah lembur, misalnya. Banyak sudah contoh remeh begitu yang saya posting sebelumnya.

Sungguh saya begitu menyesal terhadap teman saya itu. Bukannya memberi selamat atas ‘prestasinya’ itu saya malah menghinakanya begitu rupa. Saya telah mematahkan hatinya, dan merusak kegembiraannya. 
 Remeh saja sebetulnya. Tapi itulah jenis remeh yang berbahaya. Balasan inbox saya terhadap teman itu tidak saja akan membatalkan kebahagiaanya, tapi juga akan melukai perasaannya.

Saya gagal pada teori sendiri. Gembira itu segampang menggaruk. Celakanya, patah hati begitu pula. Saya bersorak kalap saat Dian bilang telah putus dari pacarnya (ehh, jujur amat yah, hahahak..!), dan pasti langsung meloow jika update status telah ‘bertunangan’ pula dengan pacar barunya, hahaha…! 

Tapi intinya banyak potensi kegembiraan yang bisa ciptakan sendiri. Saat ini sebetulnya saya sedang galau MAKSIMAL dan financial juga, hahaha…( Tuh kan, galau saja saya bisa ketawa). Contohnya: Kalo ada yang nanya2 soal Ribas, saya pasti akan senang sekali :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

4 Hal Penting Dalam Menulis

Saya beberapa kali dipercaya menjadi juri event menulis. Untuk naskah normal terbaik, nilai maksimal yang saya berikan adalah 8. Tapi bukan ...