Petugas :Mohon maaf, bapak harus pindah. Barisan depan ini untuk para pejabat tinggi, Pak!
Naga Bonar :Aturan dari mana itu? Yang di depan yang duluan, kan?
Petugas :Ini bukan shaf sholat, Pak Tua!
Naga Bonar :Yang bilang aku mau sholat siapa? Aku ke sini mau dengar ceramah.
Petugas :Betul, Pak! Tapi barisan depan ini khusus buat para pejabat. Jemaah umum seperti bapak tempatnya di belakang.
Naga Bonar :Kenapa mesti dibedakan begitu? Dalam Islam semua sama. Aku tak mau pindah. Aku datang duluan, jadi aku boleh duduk di depan.
Petugas :Yaa...tapi...! (mulai pusing).
Naga Bonar :Ya! Tapi! Kau ini kenapa?
Petugas :Kita tak sedang sholat, Pak! Jadi bapak bisa pindah agak ke belakang, kan?
Naga Bonar :Kan sudah kubilang tadi?! Aku ke sini mau dengar ceramah, bukan mau sholat. Jadi di mana masalahnya?
Petugas :Jadi bapak mau cari masalah? (udah panas).
Naga Bonar :Hey, Anak Muda! Aku bertanya kenapa aku harus pindah ke belakang, padahal aku datang duluan?
Seorang petugas lain datang menghampiri.
Petugas 2 :Ada apa ini?
Petugas 1 :Pak Tua ini ngotot mau duduk di sini. Tak mau pindah ke belakang. Cobalah kau urus dia dulu!
Petugas 2 :Semuanya sudah diatur, Pak! Para pejabat di barisan depan, jemaah umum tempatnya di belakang. Jadi mohon maaf, dengan hormat kuminta bapak jangan mengacaukan yang sudah diatur ini, Pak!
Naga Bonar :Kenapa aturannya macam itu? Haah! Kenapa?
Petugas 2 :Pak, kalau mau sholat...
Naga Bonar :Bahh...! Kau dan kawan kau itu sama saja! Berputar-putar tak jelas macam mencari ketiak ular. Bukan dalam sholat saja! Kau mau wudhu', depan ATM, di kantor pos atau di Bank, bahkan.depan toilet aturannya juga begitu. Yang duluan yang di depan. Tak peduli kau itu Presiden atau udah kebelet. Jadi kenapa kau buat aturan sendiri?
Kedua petugas itu terdiam.
Naga Bonar :Sudah, kalian pergi saja urus kerjaan yang lain. Aku tak mau pindah. Di sini banyak makanan! (sambil nyomot gorengan).
Petugas 2 :Ehh, Pak! Itu untuk para pejabat!
Naga Bonar :Yang untuk rakyat mana? Kulihat di belakang tak ada makanan? Tak ada minuman?
Petugas 2 :Anggaran memang cuma cukup segitu, Pak!
Naga Bonar :Tapi kenapa mesti pejabat yang dikasih makanan? Apa kau lihat rakyat sudah kenyang? Aku masih lapar!
Petugas 2 :Mohon maaf, Pak! Tapi bapak tak boleh makan itu!
Naga Bonar :Hey kalian tau? Dulu jaman perang aku dan si bengak Bujang itu dalam penjara Jepang saja makan tak perlu membayar. Nah ini, negara sudah merdeka, buat acara pakai duit rakyat, tapi yang boleh makan cuma pejabat? Heran aku! Apa kata dunia?
Petugas 1 akhirnya menengahi, mengalah.
Petugas 1 :Pak, oke! Silahkan Bapak duduk di sini! Makan apa saja yang bapak mau makan! Tapi kami mohon, tolong jangan mengganggu ya, Pak! Hargai tamu-tamu kita! Mereka orang-orang penting, Pak!
Naga Bonar :Orang penting? Jadi kalian pikir aku ini tak penting? Rakyat itu tak penting? Bahh...!
Petugas 1 :Duh, maksudnya bukan begitu, Pak! Mereka itu orang penting karena...
Naga Bonar :Karena itu yang penting mereka duduk? Yang penting mereka makan? Rakyat macam aku mau makan atau tidak bodo amat. Tak penting, begitu?
*Hening...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar