Halaman

28 Agu 2017

Bersyukur, Bukan Syukuran

Den :Allah SWT memerintahkan kita bersyukur, bukan syukuran.

Nyo :Maksudnya?

Den :Kalau mau haji atau umroh ya pergi saja. Tak usah pakai acara-acara syukuran begitu. Kesannya malah jadi riya.

Nyo :Yee, tergantung niatnya, donk!

Den :Maksudnya adakan syukuran buat apa?

Nyo :Syukuran yaa, untuk bersyukur, donk! Kau ini bagaimana, sih?

Den : Yakin itu semacam bentuk bersyukur? Bukan bermaksud riya?

Nyo :Kan sudah kubilang tadi, tergantung niat?

Den :Oke, bagaimana menjelaskan wujud syukur dengan mengadakan semacam resepsi begitu? Kok kesannya malah seperti semacam merayakan bahwa mereka mampu tunaikan ibadah haji begitu?

Nyo :Faktanya mereka kan memang mampu untuk itu?

Den :Tuh kan? Pesta itu untuk menegaskan bahwa mereka mampu?

Nyo :Itu bukan pesta, paham?!

Den :Jadi?

Nyo :Sohibul hajat mengadakan syukuran itu dalam rangka meminta restu dari tetangga. Ibadah haji takkan bernilai bila masih ada tetangga yang ditinggal dalam keadaan lapar. Resepsi itu anggap saja sebagai simbol bahwa kita telah pastikan tetangga yang ditinggal dalam keadaan kenyang.

Den :Hubungannya sama bersyukur?

Nyo :Jika benar-benar dibuat formal, mestinya memang harus ada sesi minta restu kepada tiap pribadi yang ditinggal. Tapi yaa, Islam ga gitu-gitu amat juga lah. Islam itu memudahkan. Cukup buat acara syukuran, dan bila tak ada yang keberatan, maka ibadah haji bisa dilaksanakan.

Den :Kira-kira dengan begitu adakah tetangga yang keberatan?

Nyo :Normalnya sih, tak mungkin ada yang keberatan.

Den :Alasannya?

Nyo :Setiap kepala tentu berpikir bahwa berhaji atau tidak adalah urusan masing-masing. Maka jika ada yang berniat haji, yaa mestinya direstui, kan?

Den :Jadi yang penting itu tak meninggalkan tetangga yang lapar atau keredhaan tetangga?

Nyo :Bedanya apa?

Den :Tetangga kan bisa saja merestui walau mereka mungkin tengah lapar? Barangkali mereka berpikir, tak elok jadi penghambat orang yang mau beribadah?

Nyo :Karena itulah diadakan syukuran, meminta keikhlasan, sekaligus doa tetangga melepas kepergian mereka.

Den :Nah itu dia! Yang kutanya dari tadi, apa kaitannya dengan syukur? Ga ngerti aku? Resepsi, minta restu dan berdoa. Mana bagian bersyukurnya?

Nyo :Pak ustadz, tolooooong...!

*Silahkan dilanjut...!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

4 Hal Penting Dalam Menulis

Saya beberapa kali dipercaya menjadi juri event menulis. Untuk naskah normal terbaik, nilai maksimal yang saya berikan adalah 8. Tapi bukan ...