Halaman

6 Agu 2017

Iwan Fals dan Prestasi-prestasi Jokowi

Kemaren, dalam rangka pembentukan panitia 17an Komunitas Pemirsa Halo Selebriti Kota Batam saya bertemu Iwan Fals yang kebetulan diutus oleh tim Halo Selebriti sebagai wakil dari pihak artis. Kesempatan tersebut tentu saja tak saya sia-siakan. Saya berhasil berbincang-bincang sedikit dengannya. Berikut wawancara off air kami yang entah kenapa tak disiarkan oleh Halo Selebriti.

Siraul Nan Ebat :Assalamualaikum, Oom Iwan! Apa kabarnya, nih?

Iwan Fals :Waalaikumsalam! Alhamdulillah, sehat senantiasa! Kau gimana? Sehat juga, kan?

Siraul Nan Ebat :Alhamdulillah! Saya bukan cuma sehat, Oom! Tapi masih waras juga, hehehe...!

Iwan Fals :Ehh, maksud kau apa? Kau pikir aku ini tak waras, begitu? (sedikit tersinggung)

Siraul Nan Ebat :Ahh, biasa aja kok, Oom! Santai saja! Saya ini penikmat lagu-lagu Oom, kok! Saya cuma mau nanya-nanya sedikit, boleh kan?

Iwan Fals :OK! Silahkan saja! Saya orangnya asyik, kok!

Siraul Nan Ebat :Saya ingin tahu kenapa Oom Iwan berani ambil sikap politik mendukung seseorang. Tak banyak lho Oom, yang berani begitu!

Iwan Fals :Yaa...biasa saja! Saya kan juga punya hak politik. Jika yang kau maksud artis, banyak malah yang jadi politisi beneran. Lalu apa masalahnya?

Siraul Nan Ebat :Mmm...maksud saya, kenapa Oom berani terang-terangan mendukung seseirang begitu?

Iwan Fals :Okelah! Aku ngerti maksud pertanyaan kau. Negara kita ini sudah terlalu hitam dikotori oleh penguasa dan pengusaha hitam. Untuk melawan mereka dalam politik praktis saya merasa tak kompeten. Maka begitu ada sosok yang saya yakin mampu memperbaiki negara ini, saya merasa harus ikut memperjuangkannya, walau itu hanya sebatas pernyataan mendukung.

Siraul Nan Ebat :Tapi tentunya Oom sudah berhitung resikonya, kan? Dibully atau bahkan ditinggal fans yang beda pilihan politik misalnya?

Iwan Fals :Saya ini manusia berdaulat. Saya malah sedih kalau ada artis yang tak berani bersikap hanya karena takut dibully atau ditinggal fans. Apa menariknya jadi artis yang dijajah fansnya sendiri? Mestinya penggemar itu kita manfaatkan, bukan malah ditakuti, hahaha...!

Siraul Nan Ebat :Bener banget itu, Oom! Apa menariknya jadi artis kalau takut terhadap penggemar sendiri. Pernah alami perlakuan tak menyenangkan dari fansnya, Oom?

Iwan Fals :Berkaitan soal pilihan politik? Tentu saja ada bully, seruan boikot dan sejenisnya? Ada juga yang katanya menghapus lagu-lagu saya dari list musik playernya. Saya pikir itu kok terlalu radikal ya? Menurut saya itu konyol. Besa selera dan pilihan itu kan biasa? Jangan-jangan karena saya setujunya BengBeng dingin, fans yang setuju makan BengBengnya langsung juga akan berbuat serupa? Kan lucu?

Siraul Nan Ebat :Tapi bisa saja mereka punya alasan sendiri, Oom! Maksud saya, mereka pikir mubgkin soal BengBeng itu urusan pribadi, tapi soal pilihan politik kan menentukan nasib seluruh negeri?

Iwan Fals :Nah itu dia! Apa urusannya lagu-lagu dengan pilihan politik saya?

Siraul Nan Ebat :Bener juga sih, Oom! Saya dulu pilih Prabowo, sama seperti pilihan Andhika Kangen Band. Tapi saya ogah th nyimoan lagu-lagunya di musik player saya, hahaha...!

Iwan Fals :No comment...

Siraul Nan Ebat :Tapi pernah menyesalinya ga, Oom? Maksud saya soal pilihan politik yang Oom ambil?

Iwan Fals :Tentu ada berbagai kekecewaan atau ketidakpuasaan terhaap kebijakan pemerintah. Itu wajar. Yang penting kita tetap mengawasi dan mengawalnya. Dan selama ini saya pikir kinerja Jokowi sudah termasuk baik. Bahkan ada media luar negeri yang menyebut Jokowi sebagai presiden terbaik dunia.

Siraul Nan Ebat :Itu kan sudah diklatifikasi, Oom! Pernyataan yang dipelintir.

Iwan Fals :Yaa, saya juga tahu. Walau begitu setidaknya mereka kan mengapresiasi hasil keeja Jokowi selama ini. Hubungan diplomasi luar negeri kita selama dipimpin Jokowi sangat baik.

Siraul Nan Ebat :Karena itulah Rangga bisa diekstradisi, kembali ke Indonesia untuk bertemu Cinta setelah berpisah selama 14 tahun? SBY 2 periode ngapain aja? Hahaha...!

Iwan Fals :Ah kau ini! Jokowi mestinya juga dapat dinominasikan untuk meraih nobel perdamaian.

Siraul Nan Ebat :Haah!? Nobel perdamaian? Atas prestasinya mendamaikan Slash dan Axl Rose sehingga Guns N Roses classic formation bisa mengadakan reuni? Hahahaha...!

Iwan Fals :Banyak yang sudah dihasilkan Jokowi selama ini. Padahal belum sampai 3 tahun menjabat. Liat saja berapa banyak jembatan atau jalan tol yang sudah selesai dan diresmikannya!

Siraul Nan Ebat :Kan ada memang yang namanya proyek multiyears, Oom! Masak semua dan semaunya diklaim sebagai prestasi Jokowi? Sekalian aja candi Borobudur di cat. Kemudia resmikan hingga bisa diklaim sebagai prestasi juga, wkwkwkw...!

Iwan Fals :Kau tak lihat lebaran kemaren? Ada macet?

Siraul Nan Ebat :Syukur deh, kalau itu beneran. Tapi lupa ya, Brexit tahun lalu? Itu tragedi macet terbesar sepanjang sejarah dunia. 18 orang tewas karena macet. Entah bikin sedih atau malah geli dengernya. Lupa?

Iwan Fals :Yang kau lihat cuma yang buruk-buruknya saja. Kau tahu kapan terakhir kali Raja Arab berkunjung dan berinvestasi di Indonesia? Itu dulu sejak jaman Soekarno, dan sekarang di jaman Pak Jokowi. Itu karena iklim investasi yang baik dan ekonomi kita yang relatif stabil dan sehat.

Siraul Nan Ebat :Baik? Stabil? Sehat? Nyonya Meneer yang katanya kuat berdiri sejak tahun 1919 itu sekarang terduduk di jaman Jokowi, hahaha...! Saking bangkrutnya negara, nekad mau pakai dana zakat dan dana haji, hahaha...! Bocor...bocor...bocor...!

Iwan Fals :Kan sudah diklarifikasi Presiden, itu cuma contoh!

Siraul Nan Ebat :Cuma contoh? Lu pikir kita bodoh? Kalau cuma contoh, kenapa dibentuknya BPKH? Kenapa...?

Iwan Fals : (hening)

Siraul Nan Ebat :Penguasa...penguasa...pinjamilah hambamu uang dana haji...pinjami hamba uang dana haji...! Ehh, itu judul lagunya apa sih, Oom? (nyanyi)

Iwan Fals : (hening, tapi melotot)

*tamat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

4 Hal Penting Dalam Menulis

Saya beberapa kali dipercaya menjadi juri event menulis. Untuk naskah normal terbaik, nilai maksimal yang saya berikan adalah 8. Tapi bukan ...