Pernah baca status teman yang jualan online, pertanyaan dari seorang teman yang dipostingnya sebagai status facebook dan dilengkapi dengan jawaban dirinya yang ditanya. Bunyinya kira-kira begini:
"Kamu kok dikit-dikit promo, dikit promo"
Trus disambung dengan jawaban yang kesannya keren abis,
"Karena buat gue Facebook mesti bawa manfaat. Ketimbang situ, alay melulu".
Atau jawaban-jawaban sejenis lainnya yang menurut saya lebih terkesan membela diri, cenderung arogan, jumawa bahwa baginya Facebook bisa memberi manfaat dan sebagainya. Padahal maksud sebetulnya dari si teman menurut saya adalah mengingatkan, bukan bertanya.
Pertanyaan si teman sebetulnya adalah pertanyaan saya juga. Sebetulnya saya ingin sekali memblok teman yang melulu posting jualan di Facebook. Tapi tidak saya lakukan untuk alasan yang tak perlu lah pula saya utarakan. Tapi fakta bahwa saya ingin melakukan blok dan bahwa ada pertanyaan dari temannya itu adalah bukti bahwa ada yang salah dengan mereka, yang suka posting promo jualannya.
Saya tak persoalkan promo-promonya tersebut, karena memang begitulah mestinya jualan. Saya juga tak persoalkan jawaban arogan tersebut, karena nyatanya saya juga sering begitu. Yang jadi persoalan buat saya adalah promo melulunya tersebut. Terus terang saya sendiri sama sekali tak merasakan manfaat dari promo-promonya tersebut. Mengganggu sekali malah. Dulu saat fesbukan pakai henpon butut, promo-promonya tersebut sangat terasa menggerus kuota internet saya. Baiknya, saya memang telah bersikap sejak awal takkan pernah melakukan blok 'terhadap siapapun' di Facebook. Prinsip tersebut sangat saya jaga sampai saat ini.
Buruknya, belum tentu semua orang bersikap seperti saya. Ini mestinya diwaspadai oleh teman-teman pelaku usaha jualan online. Cukup dengan mengklik ulang tombol 'mengikuti', seluruh postinganmu takkan pernah muncul lagi di beranda teman. Rugi sekali, sebab hanya dengan satu 'tombol like' saja postinganmu bahkan bisa dilihat oleh yang bukan teman, kalau postinganmu di-set publik tentunya.
Jualan online meski murah tapi akibatnya bisa saja fatal. Untuk mengujinya cobalah sesekali buat semacam simulasi, update postingan lain yang bermutu dan perhatikan saja jumlah teman yang memberi atensi, baik yang like ataupun yang memberi komentar. Apakah orangnya yang itu-itu saja? Apa jumlahnya sebanding dengan jumlah teman yang ada di list. Kalau tidak, jangan-jangan sudah banyak yang mengklik ulang tombol 'mengikuti'nya, hahaha...!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar