Bahwa Raisa itu cantik bisa jadi benar, tapi bisa jadi juga tidak. Cantik itu relatif, dan bagi saya Raisa cuma menarik sebagai seorang wanita yang kebetulan berprofesi sebagai seorang penyanyi. Tanpa mengurangi rasa hormat terhadapnya, saya lebih suka mendengar suara Tantri Kotak, Astrid, Audy dan bahkan Nindy. Dan sekali lagi maaf, saya sama sekali tak tahu sejudulpun lagu-lagu Raisa, hahaha...!
Maka bagi saya pribadi terkait hari pernikahannya yang didaulat sebagai hari Patah Hati Nasional menjadi tak relevan, sebab saya tak punya perasaan apa-apa terhadapnya. Bagi saya cuma satu. RANI harga mati, hahaha...!
Dulu saya memang berniat mencari pacar seorang artis. Target saya waktu itu banyak sekali. Sayangnya Raisa tidak termasuk seorang diantaranya. Dia bukan tipe saya. Target utama saya adalah Chua, pembetot bass grup band Kotak. Kalaupun misalnya gagal, setidaknya Donita pun jadilah. Tapi begitu ditinggal kawin oleh keduanya, tanpa pernah sekalipun nge-date dengannya orientasi saya terhadap wanita idaman sedikit bergeser. Walau masih berharap bisa jadian dengan Ayu Pratiwi, mendapatkan seorang Rani saja sekarang buat saya sudah lebih dari cukup, hahaha...!
Itulah kenapa saya tak begitu larut dalam euphoria patah hati begitu Raisa menikah. Saya juga tak merasa tak terlalu butuh menghadiri resepsinya, walau itu tak terlepas dari kenyataan bahwa saya memang tak bisa hadir, karena di tempat saya waktu itu hujan lebat, hahaha...!
*Dah ahh,...!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar