Sekarang makin terang mestinya sikap kita terhadap antek-antek PKI. Kita tahu siapa saja dan dari kelompok mana mereka berasal. Para pendukung LGBT, liberal dan sekular, pendukung dan para penista Islam adalah mereka yang juga mendukung agar pemerintah meminta maaf kepada PKI. Perhatikan juga orang-orang yang menolak pemutaran kembali film G30S/PKI, mereka yang membully Panglima TNI Gatot Nurmantyo atau yang mendesak presiden untuk memecat Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.
Situasi saat ini telah sangat mirip dengan saat-saat pra kudeta PKI tahun 1965. Para ulama ditangkapi, sementara kepentingan-kepentingan PKI selalu diakomodasi oleh pemerintah yang telah terkontaminasi akut. Slogan-slogan seperti Revolusi Mental, Saya Pancasila, Saya NKRI dan aneka jargon pemerintah sangat mirip dengan jargon-jargon milik PKI.
Dan yang paling mengkhawatirkan adalah pernyataan Panglima TNI bahwa ada import 5000 senjata illegal dengan mencatut nama presiden. Ini pasti tidak main-main. Sebagai 'pembantu presiden', apalagi soal yang menyangkut keamanan negara, pastilah Panglima TNI takkan berani berbicara sembarangan apalagi sampai meresahkan masyarakat ini pasti serius. MAHA SERIUS.
Pra kudeta PKI tahun 1965 ini juga terjadi. Hasutan PKI kepada Presiden Soekarno untuk membentuk angkatan ke-5 ( angkatan buruh dan tani) dengan dalih bela negara. Walau tak disetujui Bung Karno, tapi PKI berhasil mendapat sumbangan 2000an senjata secara illegal dari pihak komunis, Cina. Dan sekarang, 5000an senjata seperti yang dikatakan Panglima TNI digunakan oleh siapa? Tujuannya apa kalau bukan untuk kudeta?
Mari belajar dari pengalaman. Jangan seperti Ebiet G Ade,
Sesampainya di laut kukabarkan semuanya.
Kepada ombak, kepada karang, kepada matahari.
Tetapi semua diam, tetapi semua bisu.
Sudah tahu mereka semua diam dan semua bisu, bukannya mencari tahu kenapa, malah masih melakukan lagi kesalahan serupa.
Cobalah kita bertanya pada rumput yang bergoyang.
Menginterogasi dengan metode paling canggih sekalipun, reaksi itu rumput saya duga hanya lah dengan bergoyang, bukan menjawab apalagi menjelaskan kenapa-kenapanya, hahaha...!
Ayo, angkat ketapelmu, Gebuk PKI...!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar