Darurat Penegakan Hukum
Darurat Korupsi.
Darurat Ekonomi.
Darurat Moral.
Darurat Budaya.
Darurat Demokrasi.
Darurat Hoax.
Darurat Bully.
Darurat Pangan.
Darurat Miras dan Narkoba.
Darurat Ketahanan Nasional.
Krisis Beras.
Krisis Daging.
Krisis Cabe.
Krisis Garam.
Krisis Listrik.
Krisis Prestasi.
Anehnya, Presiden seperti tak punya sikap sama sekali. Ketimbang memerintahkan jajarannya bekerja maksimal, dia malah sibuk bekerja sendirian tanpa prosedural yang jelas. Bagi-bagi sertifikat, bahkan bagi-bagi sepeda? Apa presiden tak punya job desk dan prosedur kerja sama sekali? Pembagian BLT era SBY yang melibatkan instansi ahli peta dan kaya data seperti Kantor Pos atau Kelurahan saja masih banyak yang keliru sasaran, bagaimana bisa Jokowi bisa melakukannya itu sendirian? Bagaimana cara memahami kerja Presiden Jaman Now Ini?
Fahri Hamzah benar mengatakan bahwa Jokowi ini tak paham persoalan kenegaraan. Tak punya target dan visi misi yang jelas. Berkoar-koar berantas korupsi, tapi tak jelas target final dan program pemberantasan korupsinya. Berkoar-koar memberdayakan maritim dan potensi laut, tapi memindahkan istana negara ke 'tengah hutan'. Berkoar-koar gebuk PKI, tapi Ustadz Alfian Tanjung yang memberi info valid soal PKI malah yang dihukum penjara.
"Demi, NKRI kita,
Demi, Merah Putih kita,
Demi, Bhinneka Tunggal Ika kita".
Tapi penyerang jemaah Idul Fitri dan pembakar mesjid ditraktirnya makan di istana negara. Provokator yang mengancam bunuh orang Islam dalam pidato resmi dilindungi dengan hak imunitas. Malahan minta ulama untuk menentramkan umat. Media tukang hasut, provokator dan penyebar hox malah diberi award sebagai media peduli pendidikan, cuiiiih....!
Presiden yang tak pernah jelas plan dan target kerjanya, tapi segala prestasi mau diklaim. Bantuan beras masyarakat untuk Somalia diklaim sebagai bantuan pemerintah. Bantuan Ormas untuk muslim Rohingya yang teraniaya diklaim sebagai kerja pemerintah.
Hasil diplomasi pemerintahan Jokowi lah yang membuat Rangga berhasil diminta pulang ke Indonesia untuk bertemu kembali dengan Cinta. SBY 2 periode ngapain aja? Jokowi layak menerima nobel perdamaian karena berhasil mendamaikan pertikaian Slash dan Axl Rose sehingga Guns N Roses formasi klasik bisa reunian. Presiden-presiden sebelumnya ngapain aja?
Candi Borobudur yang lupa dicat pemerintahan Samaratunggadewa dan dinasti penerusnya sebentar lagi akan dicat, bekerjasama dengan investor dan tenaga kerja asal Cina dan kemudian akan diresmikan oleh Jokowi. Konon dulu, lautan di dunia ini kering. Jokowi lah yang menciptakan airnya. Alam semesta ini dan seluruh isinya ini memang ciptaan Allah SWT, tapi Jokowi lah yang menggunting pita dan meresmikannya.
Ini Presiden dengan pemerintahan dan kabinet bingung. Beras mahal, rakyat diminta diet. Cabe mahal, disuruh tanam sendiri. Listrik mahal, cabut meteran. Daging mahal, makan keong saja. Garam langka, masaknya campur keringat saja.
Presiden harusnya perintahkan KPK, usut tuntas E-KTP dalam 6 bulan! Kalau tidak, kalian dibubarkan. Saya akan keluarkan PERPPU pembubaran KPK, karena negara sedang darurat korupsi. Kepada para pimpinan aparat penegak hukum tegaskan,mulau detik ini jika ada rakyat saya yang mendapat ketidakadilan hukum dan sosial, kalian dipecat. Tak ada istilah mengundurkan diri. Kalian digaji negara dari uang rakyat. Kalian tak berhak menerima bayaran dari orang yang kalian dholimi. Tegas!
Kepada para menteri, kalian masing-masing punya anggaran. Gunakan itu secara optimal. Gunakan pegawaimu tepat sasaran. Menteri Pertanian, kamu punya anggaran. Blusukanlah ke pedalaman, cari lahan untuk dibebaskan dan berdayakan masyarakat untuk mengolahnya. Pengangguran akan berkurang, dan swasembada pangan di depan mata. Tugaskan pegawaimu yang sarjana pertanian untuk memberi bimbingan dan penyuluhan! Bagaimana membibit, menanam atau memberi pupuk yang baik dan sejenisnya. Itu tugas sarjana pertanian. Bukan di kantor hanya untuk dimintai tandatangan.
Menteri BUMN, kenapa BUMN kita cuma bisa menjadi calo? Kita punya sumber minyak tapi diekspor untuk diolah dan kemudian kita beli lagi minyak jadinya untuk didistribusikan pada rakyat? Kenapa kita tidak olah sendiri? Ribuan sarjana perminyakan, pertambangan atau perindustrian diwisuda tiap tahun, kemana mereka?
Menteri Pendidikan, Pemuda dan Olahraga? Kenapa kita miskin prestasi di ajang Internasional? Islandia dengan 300ribu penduduknya berhasil menembus Piala Dunia, kenapa kita dengan sumber daya 1000 kali lipatnya gagal selalu? Kenapa sumber daya manusia kita lemah? Cari penyebab dan solusinya. Benahi, dan bila perlu rombak sistim pendidikan dan pelatihannya, bila ternyata selama ini anti dan tak fokus pada prestasi! 20% APBN kita tiap tahun harus setara dengan kualitas sumber daya yang dihasilkannya.
Seluruh jajaran kabinet mestinya diberi tugas dan target kerja yang jelas. Atau Presidennya sendiri yang memang tanpa visi misi? Berhentilah saja kalau begitu! Jadi staff RT/RW saja, yang bertugas membagikan brosur-brosur sumbangan atau kupon pembagian daging qurban, hahaha...!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar