Halaman

5 Okt 2015

Ride Into Def



Benar bahwa Bon Jovi lebih ngetop ketimbang Def Leppard. Tapi soal siapa yang lebih baik, bagi saya Def Leppard tetap nomor satu even, jika mesti dibandingkan dengan band-band rock terkenal lainnya seperti Guns N Roses atau Metallica. Bon Jovi adalah band ‘Hollywood’, lahir besar dan dibesarkan oleh hingar bingarnya dunia selebriti Amerika. Sedang Def Leppard sungguh jauh berada di Sheffield, Inggris. Bahkan tak berlebihan pula bila ada yang bilang bahwa kesuksesan album ke-3, Pyromania (1983) di Amerika lah yang membuat dunia musik rock bangun di era 80-an. Sejak itu, bermunculanlah Guns N Roses, Metallica, Megadeth dan tentu saja tak ketinggalan, Bon Jovi. Def ‘lebih tua’ ketimbang mereka semua. Bahkan jika disimak lebih detil, style musik Bon Jovi, terutama di album-album awal malah sangat Def Leppard sekali, hahaha….!  

Suksesnya album Pyromania tak membuat Def Leppard berpuas diri. Apa daya, kecelakaan hebat yang menimpa Rick Allen, sang drummer membuat Def vakum selama hampir 4 tahun. Tangan kirinya mesti diamputasi. Bahkan dikisahkan, awalnya kedua tangan itu sempat mesti dibuang. Rick Allen yang merasa bahwa dia adalah drummer calon band legendaris tak terima.

“Amputasi boleh, tapi yang kiri saja!”, begitu kurang lebih katanya. Saya nonton di filmnya Hystoria, subtitle Spanish, wkwkwk….! 

Hebatnya, seluruh tim mendukung kengototannya agar tak diganti. Joe Elliot (vocal), Rick Savage (bassist), Steve Clark dan Phil Collen (guitars) dengan sabar menunggu kesembuhannya. Penampilan pertamanya dengan satu tangan disambut meriah di konser Monster of Rock Festival di Castle Donington, tahun 1986. Sejak itulah dia dijuluki ‘Thunder God’ oleh para penggemar dan pengamat musik dunia. Dan salah satu site musik dunia menobatkannya sebagai drummer ke-7 terbaik dunia sepanjang sejarah. Did u ever try so hard, friends….?

Tahun 1987, Def Leppard pun kembali menggemparkan dunia lewat album Hysteria-nya. Dunia musick rock yang sedang heboh dengan Appetite for Destruction-nya Guns N Roses, Muster of Puppet-nya Metallica, atau Slippery When Wet-nya Bon Jovi dibungkam oleh singel-singel yang ada di album Hysteria. Rekor, 7 singel Hysteria sekaligus (pertama dan satu-satunya) bergantian menguasai Top 100 tangga lagu di Amerika selama 49 minggu (juga rekor). Amerika dijajah Def Leppard. Belum pernah ada sampai saat sekarang band luar Amerika yang pernah menjual albumnya di atas 10juta keping dan dapat platinum di Amerika, selain Def Leppard. Tidak itu Oasis, Rolling Stone, The Beatles, Queen dan sebagainya. Hebatnya, Def Leppard bisa mendapatkannya, bahkan dengan double platinum 2 album sekaligus. Pyromania dan Hysteria.

Lirik yang berkelas penuh. Saya sendiri sempat heran, musisi ‘tak sekolah’, roker ternyata bisa pula ciptakan kutipan-kutipan kelas pujangga. Sampai sekarang saya belum temukan ‘gaya bernyanyi dialog’ ala Def Leppard. Saya berani bertaruh, ada yang bisa nyanyikan lagu mereka solo, sendirian, karaoke? Tak bisa, hahaha….! Mainkan Let’s Get Rock, Pour Some Sugar On Me, Two Steps Behind dan lain-lainnya mesti keroyokan.

Tahun 1991, gitaris utama Steve Clark pun KO karena overdosis. Vivian Campbell gitaris yang pernah membesut Dio Band, Whitesnake, Riverdogs dan ShadowKing masuk. Keputusan yang banyak dipertanyakan pengamat musik dunia. Vivian yang dianggap sebagai seorang Dewa Gitar ternyata cuma diberi posisi back-up/rhytim di formasi Def Leppard, mengisi posisi Phil Collen yang naik pangkat jadi gitaris utama. Hebatnya, Vivian ternyata asyik-asyik aja. Pengalaman mengajarkannya bahwa dalam band ternyata kebersamaan adalah yang terpenting. Konflik dengan personel lain lah yang membuatnya cabut dari band legendaris WhiteSnake. Dalam Def Lepppard dia temukan kebersamaan dan kekeluargaannya. Def Leppard memang nyaris tak pernah ganti personel. Sejak keluar album pertama, Def cuma pernah sekali pecat personel (Pete Wilis, gitaris yang dipecat setelah album kedua, High n Dry), karena nekad mabuk pas konser. Dan pasca kematian Steve Clark, Def Leppard ‘ngaku’ No Alcohol. 3 dari 5 personelnya bahkan adalah seorang vegetarian.

Band rock yang sopan bahkan juga tanpa tatto. Walau di eranya (dulu) selalu tampil ngerock dengan rambut gondrong, jin belel sobek, menurut Phil Collen (guitar), pesan musik mereka jauh lebih penting ketimbang tatto-tattoan.

Bon Jovi awal September lalu sudah ke Jakarta. Walau sudah dipanas-panasi adik saya yang di Jakarta, saya tak merasa begitu rugi gagal menyaksikan pertunjukan mereka. Lagipula, toh mereka juga tampil tanpa gitaris Richi Sambora yang sudah dipecat 2 tahun lalu. Tapi, Def Leppard 24 November depan akan manggung pula di Singapura. Walau mungkin tanpa Vivian Campbell (sedang dalam teraphy karena kanker), tapi raungan gitar Phil Collen, lengkingan vocal Joe Elliot atau gebukan sang Thunder God, Rick Allen bisa saja akan terdengar sampai ke Batam dan buat sakit kuping saya. Ada yang mau jadi relawan? Kabar terakhir, $S700 tiket VVIP dan dapat kesempatan poto bareng personel Def, hehehe….!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

4 Hal Penting Dalam Menulis

Saya beberapa kali dipercaya menjadi juri event menulis. Untuk naskah normal terbaik, nilai maksimal yang saya berikan adalah 8. Tapi bukan ...