“… Tak ada keraguan di dalamnya (Al-Quran). Petunjuk bagi
orang yang bertaqwa” ~ Al-Baqarah ayat 2.
Kegagalan turut berpartisipasi dalam sederet Aksi Bela Islam membuat
belakangan ini saya mulai belajar lagi ‘mengaji’. Mengaji dalam tanda kutip
mempelajari. Dan ayat-ayat yang saya baca ini sungguh memberi saya sangat
banyak pelajaran berharga.
Setelah Al-Fatihah saya langsung dihadapkan pada pelajaran
sesungguhnya, bahwa belajar itu butuh kesungguhan, hahaha…! Ketemu alif lam
mim.
Siapa yang sanggup tabah mempelajari 3 huruf ini? Masyarakat
Arab sang empunya bahasa Al-Quran saja cuma bisa menafsirkan bahwa hanya Allah
lah yang mengetahui maksudnya. Tapi perintah belajar itu bukan sekedar perintah
biasa.
Iqra…! Iqra…! Iqra…!
Seruan sebanyak 3x beruntun itu tentu bukan sekedar seruan
biasa. Maka walau hasil itu penting, usaha untuk berhasil itu juga tak kalah
pentingnya. Maka saya coba teruskan belajar apa sebenarnya makna 3 kata
tersebut.
Tak boleh sembarangan menafsirkan Al-Quran? Tentu saja tak
boleh. Tapi menurut saya kalimat tersebut tak tepat.. Mensyiarkan tafsir yang sesat
sudah pasti salah. Tapi coba menafsirkan pastilah boleh. Maka makna yang saya
tangkap dari 3 kata tersebut bisa berarti ilmu atau alam. 2 hal berbeda yang
pasti butuh pendalaman lebih. Ilmu dan alam, 2 hal yang sangat sarat dengan
tanda, isyarat, gejala dan petunjuk.
Masya Allah…!
Inilah petunjuk itu. Saya gagal berjihad dalam Aksi Bela
Islam, maka Allah berikan saya hak yang sama. Ada jalan lain untuk berjihad
yang tentunya sesuai dengan kemampuan dan kompetensi saya. Saya penulis, maka
jalan itu tentulah lewat tulisan. Untuk menulis itu saya butuh ilmu. Maka Allah
SWT gerakkan saya untuk belajar, mengaji. MENGAJI.
Allahu Akbar…!
Saya lanjutkan mengajinya. Ehh, ketemu kutipan pembuka di
atas yang seolah menegaskan dan memerintahkan saya untuk tidak ragu. Petunjuk
bagi yang bertaqwa. Maka bila ada ayat yang membuatmu bimbang, waspadailah! Itu
adalah pertanda kamu tidak termasuk dalam golonagn orang-orang yang bertaqwa.
So, pemimpin atau teman setia? Monggo, tegas dijawab. Bila
perlu pakai huruf kapital, hahaha...!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar