Mata untuk melihat
Telinga untuk mendengar
Hidung untuk mencium
Lidah untuk merasa
Kulit untuk meraba
Kelima indera tersebut akan nihil manfaat jika Allah SWT tak
menganugerahi kita otak untuk berfikir. Aneka petunjuk yang ditangkap panca
indera tersebut butuh respons otak untuk beraksi dan bereaksi. Melihat,
mendengar, mencium, merasa dan meraba bahaya tanpa respons otak takkan
menghindarkan kita dari bahaya.
Innallazina kafaru sawaun `alaihim a
anzartahum amlamtunzirhum laa yu`minuun.
Khatamallahu `ala qulubihim, wa `ala
sam`ihim, wa `ala absharihim ghisyawatuwwalahum azabun adziim.
Sesungguhnya orang2 kafir itu sama
saja bagi mereka engkau beri peringatan atau tidak mereka tidak akan beriman.
Allah mengunci hati mereka,
pendengaran, dan penglihatan mereka telah tertutup. Dan bagi mereka azab yang
amat pedih. (Al-Baqarah 6 dan 7).
Orang-orang kafir itu ngeyel. Takkan mempan dinasehati karena mata dan
telinag mereka telah tertutup dan hati mereka telah dikunci Allah SWT. Ini ayat
yang keren dan saya merasa penting untuk membaginya. Posted.
Di beberapa mesjid telah terdengar suara adzan. Sedang di mesjid terdekat
masih memutar kaset pengajian. Saya masih sibuk bekerja walau dengan santai
sembari duduk.
Berhubung jarak mesjid cukup dekat, volume kaset pengajiannya pas di telinga
dan surat yang dibaca cukup familiar, spontan saja saya ikut ‘menyenandungkan
ayatnya. Dan, ehh…!
Itukan surat Al-Baqarah ayat 6 dan 7 yang beberapa waktu lalu saya posting?
Kenapa saya ‘masih diam’? Apakah saya yang dimaksud ayat tersebut? Orang kafir
yang tak mempan diberi petunjuk?
Sudah adzan woooooy, Siraul Nan (katanya) Ebat…!
PS: Allah SWT selalu punya cara memberi hambaNYA petunjuk. Termasuk via
kaset pengajian dan adzan yang terlambat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar