Teman-teman semua, tenang saja! Benar, tanpa Dian, Rekreasi
Hati akan mati. Tapi sebagai penulis saya akan tetap hidup. Dian memang bintangnya,
tapi tetap takkan lebih besar dari Rekreasi Hati sendiri. Karenanya, saya akan
tetap berjuang demi cita-cita Rekreasi Hati. Saya akan perjuangkan Dian saya,
sampai kemudian dia menikah dengan orang lain.
Jauh, sebelum ‘mengenal’ Dian saya sudah bertekad mewujudkan
RH jadi buku best seller, aamiin…! Saya pernah berjanji kepada Twitter, ehh…haha…
! bahwa RH akan jadi sebuah karya masterpiece. Demi gengsi dan agar tak
malu-maluin, makanya saya sengaja nge-twitnya tengah malam,saat semua follower
saya yangg saat itu cuma 3 orang sudah tidur, hahaha…! Masih ada twitnya,
sempat saya screenshot tapi entah di mana pula letaknya. Lupa. Kalau
teman-teman tak sibuk, silakan saja scrolling TL saya. Kalau ga salah itu twit
sekitar bulan Juli atau September 2011, hahaha…!
Ohya, 30 April 2013 saat pertama kali kami ‘saling kenal’,
Dian cuma tertawa saat saya minta doa restunya supaya RH bisa terwujud jadi
sebuah buku. Tapi lewat sebuah peristiwa dramatis, hanya dalam 4 bulan
berikutnya, fakta juga, dialah pula yg akhirnya meyakinkan saya bahwa itu akan
terwujud, aamiin…!
Saya makin tinggi saat Dian bilang berencana untuk
mewujudkannya juga. Sempat tak percaya, sampai dia mengatakannya 3x. Saya baru
benar-benar yakin setelah minta konfirmasi pada seorang temannya. Yaa, dan
sejak itulah saya dan Dian bertekad untuk mewujudkannya.
Dian bilang RH akan disusun Juni 2014. Saya sendiri
diam-diam bertekad malah launching saat dia merayakan 21th-nya yang justru
jatuhnya di awal Juni itu juga, walau kemudian gagal gegara hal remeh, printer
macet, hahaha…!
Tanggal 16 Juni, Dian memproklamirkan bahwa
selambat-lambatnya 3 bulan berikut, RH akan dirilis. Jauh sebelumnya, kira-kira
hampir setahun yang lalu kami berdua juga sudah bertekad dengan slogan ‘2014
Pasti Bisa’. Mudah-mudahan Dian selalu ingat ini, aamiin…!
Sejatinya, RH tinggal drop ke percetakan. Masternya bahkan
saya sudah miliki. Kecewa dan sedih tentu saja, saat mesti ditunda untuk waktu
yang tak bisa saya duga. Tapi Insya Allah, dengan bantuan doa dari teman-teman
semua RH bisa di-launching, segera, aamiin…!
RH masih on track, meski jalannya ternyata berliku-liku.
Masih ada 4 bulan lebih lagi untuk memvonisnya gagal ikrar. Saya sendiri yakin mampu membereskannya. Caranya, tentu saja
dengan merebut Dian kembali, hahaha…!
Kami saling kenal dan terasing dengan cara yang unik.
Berakhir tanpa awal, berpisah walau tak pernah bersatu, putus meski tak pernah
bersambung. Kami tak pernah saling membenci. Saling menyayangi dengan menyakiti
diri sendiri. Saya menyayanginya, walau dengan menyakiti diri sendiri. Dian pun
begitu pula. Menyakiti dirinya sendiri, demi menyayangi saya, walau entah
sebagai apa. Itulah dia CINTA.
Kami berdua ternyata saling mencinta. Cuma butuh dikelola
agar jadi manfaat bersama. Tertundanya RH hanya karena kami adalah manusia
biasa. Sepandai-pandainya Superman terbang, toh bila gatal akan menggaruk juga.
Itulah pentingnya perbedaan dalam sebuah hubungan. Takkan terpisahkan, karena
kami akan disempurnakan oleh perbedaan.
Lihatlah, betapa anehnya kisah cinta kami! Produser mana
yang pernah buat sinetron seunik sejarah kami? Cuma Allah SWT yang bisa buat skenario
begini. Ini pasti terlalu mahal kalau dianggurkan begitu saja. Itulah kenapa
saya optimis bahwa saya mampu dan akan terus perjuangkan Dian dan Rekreasi
Hati. Doakan yaa, teman-teman…!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar