Banyak penggemarnya yang menyayangkan murtadnya Asmirandah.
Tak sedikit yang menyalahkan suaminya, si Judas Rivano, ehh...
Saya sendiri, biasa aja tuh! Soalnya saya emang tak punya perasaan apa-apa tuh,
sama dia, hahaha…! Etapi, siapa juga yang mau peduli sama perasaan saya, yak…
Salah satu poin dalam Perjanjian Hudaibiyah dulu, saat kaum
Muslimin bergerak menaklukkan Mekah adalah bahwa jika ada kaum Muslim yang
berbalik bergabung dengan kaum kafir Qurays, maka tidak boleh dikembalikan ke
pihak Muslim. Banyak sahabat yang tidak menyetujui poin ini, dianggap merugikan
sebab pada butir yang lain justru berbunyi sebaliknya: jika ada pihak Qurays
yang menyeberang ke pihak Rasulullah, maka mesti dikembalikan kepada mereka.
Sepintas, 2 poin perjanjian ini memang terlihat merugikan
pihak Muslimin. Tapi Rasulullah punya alas an tersendiri kenapa beliau bersedia
menerima butir-butir perjanjjian tersebut. Dan pendapatnya terbukti tepat dan
visioner. Kaum Quraiys yang memutuskan bergabung ke pihak Muslim tak mungkin
mau kembali ke pihak Quraiys. Sebaliknya, tak mungkin ada muslim yang murtad,
gabung ke pihak Quraiys. Kalaupun ada, berarti dia bukan muslim sejati, jadi
apa pentingnya?, begitu kira-kira alasan Rasulullah.
Inti dari ajaran Islam adalah 2 kalimat syahadat.
Barangsiapa yang mengucapkan 2 kalimat sakti tersebut Allah SWT sudah
menjanjikan syurga buatnya, meski akibat dosa-dosa dalam hidupnya mungkin akan
menyebabkan mampir dulu di neraka. Intinya, 2 kalimat syahadat itulah kunci
sorga yang telah dijanjikan Allah. Ibadah 100% pun akan MUSNAH, jika 2 kalimat
tersebut tidak dijaga baik. Sebaliknya, jika kuat menjaganya, ibadah kitapun
akan disempurnakan olehnya.
Soal ibadah dan segala filosopi yang terkandung di dalamnya
adalah ritual yang diperintahkan Allah terhadap hamba-hambaNYA, sama seperti
yang juga dilakukan oleh pemeluk agama/kepercayaan lain seperti yang
diperintahkan oleh ‘Tuhan Mereka’.
Ibadah adalah perintah Allah yang jika tidak dilakukan akan
mendapat ganjaran dosa. Tapi Allah Maha Pengampun. Semua dosa akan diampuni,
jika sang pendosa benar-benar taubat. Satu-satunya dosa yang tak diampuni oleh
Allah adalah dosa syirik, mempersekutukanNYA. Lebih percaya kepada dukun,
dokter, pohon, binatang atau penguasa laut, batu, gunung dan bahkan termasuk
kepada air zam-zam dan lain sebagainya. Mudah memahami kenapa Allah tidak
mengampuni perbuatan syirik, sebab syirik berarti melecehkanNYA. Dan syirik
dalam bentuk yang resmi adalah murtad. Kenapa resmi? Sebab semua yang murtad
pasti telah bersaksi, dan mengakui 2 kalimat syahadat tersebut. Dan keputusan
murtad itu adalah penegasan bahwa dia telah ingkar terhadap kesaksiannya
tersebut. Nah. Jika syirik saja, yang kebanyakan kita lakukan secara ‘tidak
sengaja atau sadar’ tidak diampuni oleh Allah, bagaimana lagi dengan murtad…?
Jadi kenapa mesti ngotot untuk menyuruh dan memaksa
Asmirandah tobat. Tuhan saja tidak mengampuninya, kenapa kita mesti repot-repot
untuk ‘memaafkannya’?
*Selamat Siang…! Masih bersambung…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar