Halaman

18 Agu 2013

Napoleon Jomblo Part 3

Malanjutkan posting sebelumnya….

Sentot bersama seluruh pasukannya dikirim ke Sumatera Barat untuk membantu pasukan Belanda. Saat itu di Sumatera terjadi sentiment kesukuan terhadap kaum pendatang, termasuk orang-orang Jawa. Itulah juga alasannya kenapa Belanda mengikutkan Sentot dan pasukan Jawanya dalam Perang Paderi. Bukannya membantu, Sentot malah bikin pusing Belanda. Desember 1932, Tuanku Imam Bonjol dan para pemimpin Paderi mengadakan rapat hanya beberapa ratus meter dari pos Belanda di Bonjol, bersama Sentot tentunya. Kesepakatan Tandikek, namanya. Pertemuan yang menyepakati untuk melakukan serangan serentak kepada semua pos Belanda pada tanggal 11 Januari bulan depan (1833).

Di sini terlihat betapa Sentot Alibasya layak jadi Pahlawan Nasional. Tidak melulu karena semangat perjuangannya. Karena bicara soal semangat, itu bicara motif. Motivasi awal Sentot melawan Belanda bisa jadi cuma karena dendam pribadi, sebab sakit hati orangtuanya yang Bupati Madiun dibunuh Belanda. Tapi jika karena alasan itu, Pangeran Diponegoro pun juga tak bersih dari niatnya. Malahan sebabnya lebih konyol lagi. Cuma gegara tersinggung, tanah miliknya dipatok Belanda untuk dijadikan jalan tanpa seijinnya. Jadi soal motif kita kesampingkan saja, oke…;)

Peristiwa di Bonjol menunjukkan bahwa Sentot berperan besar memberangus sentiment kesukuan masa itu. Ini hampir 1 abad menjelang dicetuskannya Sumpah Pemuda (1928), lho…! Ini poin berikut yang menurut saya membuatnya layak jadi Pahlawan Nasional.

Eliout, Residen Sumatera Barat yang melaporkan ke Gubernur Jendral bahwa keadaan di Minangkabau aman ketipu mentah-mentah. Serangan serentak sukses dilancarkan. Belanda yang kesal pun akhirnya memulangkan Sentot ke Jakarta.

Setelah di markas besarpun, Belanda masih horror terhadap Sentot. Pengaruhnya dianggap makin berbahaya jika tetap di Jawa (Jakarta), hingga akhirnya dia diasingkan ke Bengkulu sampai akhirnya wafat di sini pada tanggal 17 April 1855 pada Usia 48 tahun, dan konon dalam keadaan masih membujang.

Belum habis lho…;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

4 Hal Penting Dalam Menulis

Saya beberapa kali dipercaya menjadi juri event menulis. Untuk naskah normal terbaik, nilai maksimal yang saya berikan adalah 8. Tapi bukan ...