Kesimpulan pertama saya adalah karir mereka murni karena tampilan fisik yang merangsang belaka, isi kepala hampa. Banyak diantara mereka tadi yang bahkan tidak mengerti pertanyaan yang diajukan Omesh, host acara kuisnya.
Saya cuma menonton satu segment. Itupun karena tertarik dengan persoalan yang sedang dibahas. Pertanyaannya adalah, hal menarik apa yang disampaikan seseorang saat menjodoh-jodohkan temannya?
Saya lupa entah berapa putaran tadi. Tapi rata-rata memberikan jawaban ngawur. Saking hampanya isi kepala mereka, saya duga andai free sex dilegalkan di Indonesia harga tubuh mereka takkan lebih dari sepasang sandal jepit yang dipakai sebagai properti pencitraan Jokowi. Itupun mungkin masih dapat bonus sebiji sabun mandi, hahaha...!
Tapi yang lebih menyedihkan saya adalah data hasil survey yang dijadikan pertanyaan. Berikut list jawaban responden,
1. Baik Hati
2. Cantik/Ganteng
3. Kaya
4. Hobi Yang Sama
5. Jomblo
6. Setia
7. Pekerjaan
Bila metode surveynya sesuai dengan kaidah-kaidah sebuah riset ilmiah, data ini sungguh mengerikan. Inilah sebetulnya gambaran pasangan ideal menurut rakyat Indonesia. Saya tadi berpikiran list di urutan pertama 'sudah tepat'. Memang begitulah rata-rata pikiran kita jika sedang membicarakan pasangan idaman.
Tapi saya kaget begitu melihat hasil surveynya. Setelah semua dapat giliran, ada 2 jawaban yang belum terisi, yaitu nomor 4 dan nomor 7. Prediksi awal jawaban saya adalah,
1. Cantik/ganteng
2. Alim
3. Setia
4. Orangnya baik
5. Mapan
6. Pintar
7. Humoris
Itu dugaan saya soal isi kepala orang Indonesia. Ohya, cuma mau kasih tau Rani, selain mapan, 6 kriteria lainnya ada pada diri abang, Ran! Suer, bukan pencitraan, hahaha...!
Jawaban ideal tentu seperti yang diperintahkan Rasulullah SAW. Alim, baik dan dari keturunan yang baik-baik, mapan dan terakhir cantik atau ganteng. Tapi saat diberi sampai 7 pilihan, tanpa ada yang berpikiran tentang kualitas beragama, ini kan mencemaskan? Jangan-jangan kita rakyat Indoneaia ini memang telah begitu jauh dari agamanya?
Duhh...!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar