Beberapa hari belakangan
Indonesia disibukkan dengan kematian tragis bocah 8 tahun bernama Angeline.
Seluruh Indonesia berkabung. Tapi simpati dan empati yang kebablasan membuat
kita lupa diri. Saya ingin bertanya, kenapa Angelinemesti disholatkan….?
Dirinya seorang muslimah? Saya
sudah browsing banyak situs dan saya tak temukan sama sekali indikasi bahwa
bocah itu seorang Muslim. Walau mungkin terlahir dari keluarga muslim, tapi
sejak berumur 3 hari dia sudah diadopsi oleh keluarga ibu angkatnya yang non
muslim, (Kristen).
“Tidak selayaknya bagi Nabi
(Muhammad Saw) dan orang-orang yang beriman (ummat Muslim) untuk memintakan
ampunan (berdoa) kepada Allah bagi orang-orang yang Musyrik (Orang-orang Kafir
/ orang-orang non Muslim), walaupun mereka itu adalah kaum kerabatnya, sesudah
jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang yang Musyrik (Orang-orang Kafir /
orang non Muslim) itu adalah penghuni Neraka Jahannam!”. (QS At-Taubah: 113).
Inilah akibatnya jika iman tanpa
ilmu. Dan media-media sekuler sungguh jeli melihat hal-hal rawan begini.
Melihat betapa harunya seorang janda baru sholat di samping peti jenazah
suaminya yang non muslim, berita itu mereka ekspos besar-besaran. Bahwa ada
keluarga ‘gado-gado’ yang demikian harmonisnya menjalani hidup. Akibatnya apa?
Umat Islam jadi makin bias terhadap ajaran agamanya sendiri.
Masalah kemanusiaan dan keagamaan
itu soal yang mestinya bisa dipisahkan dengan tegas. Mencampur aduk keduanya
bukan saja tidak ada manfaatnya, malah bias jadi menimbulkan konflik keagamaan.
Italia yang Negara Khatolik bersedia menampung pengungsi muslim Suriah sebab
mereka mampu membedakan bahwa pengungsian adalah persoalan kemanusiaan, bukan
lagi isu keagamaan.
Persoalannya, banyak umat Islam
malah justru bersikap sebaliknya. Etnis Rohingnya yang terpinggirkan dari
Myanmar itu jelas persoalan kemanusiaan. Negara mana saja yang ber-prikemanusiaan
mestinya tunjukkan sikap pedulinya. Gazza Palestina takkan pernah bias menarik
simpati Negara lain, selagi umat Islam masih saja membawa-bawa isu agama di
dalamnya. Kita berharap PBB dan lainnya mendukung Palestina sambil tetap
mengatasnamakan Islam. Satu hal yang mustahil, sebab kekuatan PBB sendiri
justru didominasi oleh Negara-negara kafir.
Selamat Malam…!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar