Alhamdulillahirabbal alamin…!
Rekreasi Hati jild 2 akhirnya
terbit, dan dibeli orang juga. Bagi saya pribadi ini bukan sekedar terbit atau
tidak. Buku Rekreasi Hati adalah perjalanan spiritual yang penuh makna
mendalam. Selain pelanggan blog ini mungkin tak ada yang tahu bahwa buku pertama
Rekreasi Hati nyaris berakhir sebagai ‘kado perpisahan’ dengan Dian saja tanpa
pernah benar-benar terbit dan dijual. Saya telah sampai pada puncak usaha,
ikhtiar dan doa saat menyerahkan satu kopiannya buat Dian, pagi itu. Oke, ini
mungkin sudah berakhir.
Tapi hasil memang takkan pernah
mengkhianati usaha. Takkan pernah DIA menguji hambaNYA diluar kesanggupannya. Saya
telah berusaha dan saya berhak atas hasilnya. Dan Tuhan adalah sebaik-baiknya
sutradara. Sepercik kebanggaan yang dimiliki Dian terlalu berharga untuk
disimpannya sendirian. Kopian Rekreasi Hati itu dipamerkannya di sekolah dan
kampusnya. Mulai dari murid-muridnya (SD, lho!), rekan mahasiswa dan dosen ikut
memesannya. ‘Perpisahan kami diundur’ sampai kami menuntaskan pesanan mereka.
Dan sejak itulah saya dan Dian benar-benar putus. Dan sampai sekarang saya tak
pernah tahu siapa saja pembeli-pembeli awal buku Rekreasi Hati pertama itu.
Jatuh bangga donk, saya wkwkwkw….!
Belajar dari proses itu saya
lanjutkan menulis jilid keduanya. Tak mudah, sebab Dian yang keburu jadi
ikonnya telah pergi. Tapi Tuhan pasti tahu dan memang Dia Maha Tahu. Niatan
saya menulis ikhlas demi pencerahan dan dakwah. Maka sembari membaca
petunjuk-petunjuk yang diberikanNYA saya tetap menulis. Tuhan pasti akan
membimbing saya untuk menemukan petunjuk-petunjuk yang senantiasa diberikanNYA.
Ini berlaku bagi siapa saja. Yang ngotot mencari pasti akan menemukan. Itu
sudah rumus baku yang tak bisa terbantahkan. Andai pada percobaan ke 1000nya
Thomas Alva Edison berhenti, dia akan gagal menemukan bola lampu, sebab temuan
itu didapatnya setelah percobaan ke 1001nya. Entah lebay, beneran atau tidak
kisahnya tapi faktanya dia lah memang penemunya.
Maka saya rasa Rani juga mengerti
bahwa dia bukanlah saya pilih sembarangan. Rani saya temukan atas
petunjuk-petunjukNYA. Dan saya juga yakin bahwa Allah SWT ‘memberitahu’ Rani bahwa
dialah jodoh Rekreasi Hati, walau entah dengan cara apa. Bukankah Allah punya
banyak cara tak terduga dalam menentukan kehendakNYA? Bukan proses yang mudah
memang, tapi memang begitulah jalannya. Sungguh rumit ‘merayu’nya. Setiap kali
chat memang selalu dibalasnya, esoknya tapi, hahaha…! Bayangkan betapa lama
prosesnya hingga dia bersedia menjadi Putri Penggaruk yang baru, wkwkwkw….!
Rani bersedia pun persoalan belum
selesai. Rekreasi Hati bukan karya sembarangan. Saya tak bisa membuang Dian
begitu saja karena ini akan mencederai Rekreasi Hati sendiri. Dan lagi-lagi,
kesungguhan membuat saya menemukan solusinya. Maka Dian pun pergi dengan
elegan, hehehe…!
So akhirnya, Siraul Nan Ebat
bersama Rani dengan malu-malu mempersembahkan…!
Walah? Berarti double ntar ya kak, pertama dan kedua.. Kapan tu? Kirim atau langsung? Daku sebagai pembeli dan penikmat ngikut apa kata penulusnya aja deh. ^_^
BalasHapusKalau di Batam/Tj Pinang mungkin bisa diantar langsung, tergantung kesepakatannya aja, hahaha...! Tapi kalau ke luar yaa, mesti dikirim, hehehe...!
BalasHapus