Halaman

14 Okt 2016

Rekreasi Hati: Perjalanan Penuh Makna

Alhamdulillahirabbal alamin…!

Rekreasi Hati jild 2 akhirnya terbit, dan dibeli orang juga. Bagi saya pribadi ini bukan sekedar terbit atau tidak. Buku Rekreasi Hati adalah perjalanan spiritual yang penuh makna mendalam. Selain pelanggan blog ini mungkin tak ada yang tahu bahwa buku pertama Rekreasi Hati nyaris berakhir sebagai ‘kado perpisahan’ dengan Dian saja tanpa pernah benar-benar terbit dan dijual. Saya telah sampai pada puncak usaha, ikhtiar dan doa saat menyerahkan satu kopiannya buat Dian, pagi itu. Oke, ini mungkin sudah berakhir.

Tapi hasil memang takkan pernah mengkhianati usaha. Takkan pernah DIA menguji hambaNYA diluar kesanggupannya. Saya telah berusaha dan saya berhak atas hasilnya. Dan Tuhan adalah sebaik-baiknya sutradara. Sepercik kebanggaan yang dimiliki Dian terlalu berharga untuk disimpannya sendirian. Kopian Rekreasi Hati itu dipamerkannya di sekolah dan kampusnya. Mulai dari murid-muridnya (SD, lho!), rekan mahasiswa dan dosen ikut memesannya. ‘Perpisahan kami diundur’ sampai kami menuntaskan pesanan mereka. Dan sejak itulah saya dan Dian benar-benar putus. Dan sampai sekarang saya tak pernah tahu siapa saja pembeli-pembeli awal buku Rekreasi Hati pertama itu. Jatuh bangga donk, saya wkwkwkw….!

Belajar dari proses itu saya lanjutkan menulis jilid keduanya. Tak mudah, sebab Dian yang keburu jadi ikonnya telah pergi. Tapi Tuhan pasti tahu dan memang Dia Maha Tahu. Niatan saya menulis ikhlas demi pencerahan dan dakwah. Maka sembari membaca petunjuk-petunjuk yang diberikanNYA saya tetap menulis. Tuhan pasti akan membimbing saya untuk menemukan petunjuk-petunjuk yang senantiasa diberikanNYA. Ini berlaku bagi siapa saja. Yang ngotot mencari pasti akan menemukan. Itu sudah rumus baku yang tak bisa terbantahkan. Andai pada percobaan ke 1000nya Thomas Alva Edison berhenti, dia akan gagal menemukan bola lampu, sebab temuan itu didapatnya setelah percobaan ke 1001nya. Entah lebay, beneran atau tidak kisahnya tapi faktanya dia lah memang penemunya.

Maka saya rasa Rani juga mengerti bahwa dia bukanlah saya pilih sembarangan. Rani saya temukan atas petunjuk-petunjukNYA. Dan saya juga yakin bahwa Allah SWT ‘memberitahu’ Rani bahwa dialah jodoh Rekreasi Hati, walau entah dengan cara apa. Bukankah Allah punya banyak cara tak terduga dalam menentukan kehendakNYA? Bukan proses yang mudah memang, tapi memang begitulah jalannya. Sungguh rumit ‘merayu’nya. Setiap kali chat memang selalu dibalasnya, esoknya tapi, hahaha…! Bayangkan betapa lama prosesnya hingga dia bersedia menjadi Putri Penggaruk yang baru, wkwkwkw….!

Rani bersedia pun persoalan belum selesai. Rekreasi Hati bukan karya sembarangan. Saya tak bisa membuang Dian begitu saja karena ini akan mencederai Rekreasi Hati sendiri. Dan lagi-lagi, kesungguhan membuat saya menemukan solusinya. Maka Dian pun pergi dengan elegan, hehehe…!

So akhirnya, Siraul Nan Ebat bersama Rani dengan malu-malu mempersembahkan…!


2 komentar:

  1. Walah? Berarti double ntar ya kak, pertama dan kedua.. Kapan tu? Kirim atau langsung? Daku sebagai pembeli dan penikmat ngikut apa kata penulusnya aja deh. ^_^

    BalasHapus
  2. Kalau di Batam/Tj Pinang mungkin bisa diantar langsung, tergantung kesepakatannya aja, hahaha...! Tapi kalau ke luar yaa, mesti dikirim, hehehe...!

    BalasHapus

4 Hal Penting Dalam Menulis

Saya beberapa kali dipercaya menjadi juri event menulis. Untuk naskah normal terbaik, nilai maksimal yang saya berikan adalah 8. Tapi bukan ...