Tak ada yang aneh sebetulnya melihat begitu banyaknya
pengikut Kanjeng Dimas. Saya pribadi penggemar uang dan tentu saja tertarik
bila ada yang mengaku mampu menggandakannya. Maka saya imajinasikan apa yang akan
terjadi bila saya ikut mendaftarkan uang saya pada Kanjeng Dimas yang katanya
mampu melakukannya.
Setelah menyetor uang saya pulang dengan rasa optimis yang
tinggi. Tentu saja tak lupa berdoa agar proses menggandakan uang itu sukses.
“Alhamdulillah, mudah-mudahan berhasil, aamiin…!”, doa saya
terhadap Allah sambil berharap terhadap Kanjeng Dimas.
Berhari kemudian rasa optimis masih saya pelihara karena
seperti yang telah diwanti-wanti sebelumnya saya mesti bersabar. Ini syarat
agar proses penggandaan uang berhasil. Sembari tetap berdoa dan sesekali
mengintip ke tumpukan kertas calon uang tersebut. Jangan-jangan sudah mulai
muncul angka-angka secara samar pertanda kertas akan segera berubah jadi uang.
Tapi ternyata belum, hahaha…!
Berminggu kemudian mulai terlihat ada perubahan pada warna
kertas HVS yang sudah dipotong-potong seukuran uang tersebut. Tapi setelah saya
teliti lebih dalam ternyata itu karena pengaruh kelelahan mata yang setiap saat
menjadi pengamat kertas calon uang tersebut, hahaha…!
Berminggu kemudian mulai cemas. Kertas yang setiap saat
dipelototi tersebut ternyata masih bersih putih polos. Sama sekali tak terlihat
tanda-tanda akan perubahannya.
“Yaa Allah, tunjukkanlah tanda-tanda kekuasaanMU yaa, Rabb…!”,
kualitas doa saya tingkatkan. Kali ini lengkap dengan airmata yang bercucuran,
hahaha…!
Berbulan kemudian kesabaran habis. Saya sudah maksimal
berdoa kepada Tuhan, berharap terhadap Kanjeng Dimas. Jalan terakhir, mengadu
pada polisi, wkwkwkw…!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar