Halaman

7 Okt 2016

Pengamat Kertas Calon Uang

Tak ada yang aneh sebetulnya melihat begitu banyaknya pengikut Kanjeng Dimas. Saya pribadi penggemar uang dan tentu saja tertarik bila ada yang mengaku mampu menggandakannya. Maka saya imajinasikan apa yang akan terjadi bila saya ikut mendaftarkan uang saya pada Kanjeng Dimas yang katanya mampu melakukannya.

Setelah menyetor uang saya pulang dengan rasa optimis yang tinggi. Tentu saja tak lupa berdoa agar proses menggandakan uang itu sukses.

“Alhamdulillah, mudah-mudahan berhasil, aamiin…!”, doa saya terhadap Allah sambil berharap terhadap Kanjeng Dimas.
  
Berhari kemudian rasa optimis masih saya pelihara karena seperti yang telah diwanti-wanti sebelumnya saya mesti bersabar. Ini syarat agar proses penggandaan uang berhasil. Sembari tetap berdoa dan sesekali mengintip ke tumpukan kertas calon uang tersebut. Jangan-jangan sudah mulai muncul angka-angka secara samar pertanda kertas akan segera berubah jadi uang. Tapi ternyata belum, hahaha…!

Berminggu kemudian mulai terlihat ada perubahan pada warna kertas HVS yang sudah dipotong-potong seukuran uang tersebut. Tapi setelah saya teliti lebih dalam ternyata itu karena pengaruh kelelahan mata yang setiap saat menjadi pengamat kertas calon uang tersebut, hahaha…!

Berminggu kemudian mulai cemas. Kertas yang setiap saat dipelototi tersebut ternyata masih bersih putih polos. Sama sekali tak terlihat tanda-tanda akan perubahannya.

“Yaa Allah, tunjukkanlah tanda-tanda kekuasaanMU yaa, Rabb…!”, kualitas doa saya tingkatkan. Kali ini lengkap dengan airmata yang bercucuran, hahaha…!

Berbulan kemudian kesabaran habis. Saya sudah maksimal berdoa kepada Tuhan, berharap terhadap Kanjeng Dimas. Jalan terakhir, mengadu pada polisi, wkwkwkw…!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

4 Hal Penting Dalam Menulis

Saya beberapa kali dipercaya menjadi juri event menulis. Untuk naskah normal terbaik, nilai maksimal yang saya berikan adalah 8. Tapi bukan ...