Dulu saya pernah menulis tentang nama saya. Jadi sekarang tentang nama adik-adik saya saja ya…!
Nama-nama adik saya sungguh sangat simple. Semuanya cukup dengan satu
kata saja. Sudah begitu terdengar sangat biasa saja pula. Susi, Dasril,
Rahmat, Rahmanita dan Ramadhani. Jika dilihat lebih teliti lagi makin
terlihat betapa sangat tidak kreatifnya nama-nama mereka. Makin ke bawah
makin tampak bahwa orangtua saya mulai bingung untuk memberi mereka
nama. Dan bahkan jika dikarunia anak lagi, saya rasa nama adik-adik saya berikutnya itu mungkin Ramadhan, Ramadhona atau Rahmadini saja, wkwkwkw…
Saya sendiri tak mengerti bagaimana rasanya punya nama pendek begitu,
hahaha…! Soal rasa nyaman mereka menggunakan namanya juga bisa
dipertanyakan. Rata-rata mereka malah memberi nama belakang di akun
sosmed mereka masing-masing. Entah karena ingin ikutan keren seperti
seniornya ini atau entahlah. Tanya langsung ke orangnya sajalah, ya…!
Hahaha…!
Tapi itulah dia nama yang diberikan dengan penuh kasih
sayang tulus oleh orangtua polos seperti orangtua saya. Adik-adik saya
diberi nama oleh orangtua mereka sendiri, bukan oleh internet. Nama-nama
yang sangat jauh untuk dibilang keren jika dibandingkan dengan
nama-nama si Anu bin Internet atau si Anunah binti Google itu adalah
nama yang penuh doa dari orangtua. Nama-nama yang menyertai dan
mendampingi seluruh perjalanan hidup mereka. Hidup yang disertai doa
orangtua adalah hidup yang Insya Allah selalu diberkahi dan diridhoiNYA,
aamiin…!
Nama adalah doa. Dan nama pemberian orangtua berarti
doa dari orangtua. Betapa beruntungnya anak-anak yang seluruh hidupnya
diiringi oleh doa orangtuanya.
Maka hal berbeda juga bisa kita
bayangkan betapa nanti anak-anak yang seluruh hidupnya didampingi oleh
internet karena nama yang didampingi oleh internet. Tak ada yang salah
dengan internet sepanjang iya benar lagi baik. Persoalannya hanyalah
bahwa tak seluruhnya dalam internet itu baik. Apalagi sudah benar mesti
baik pula.
Sudah banyak kita tahu buruknya internet. Dan walau
tak ada jaminan akan buruk, tapi juga tak ada jaminan bakal baik jika
seluruh hidup kita hanya didampingi oleh internet. Betapa banyak tragedi
anak terjadi karena internet. Dan ini terjadi bukan cuma karena sang
anak sibuk dengan internetnya sendiri, tapi juga karena kesibukan
orangtuanya dengan internetnya sendiri pula. Maka saking sibuknya, untuk
memberikan nama bagi anak sendiripun dipercayakan kepada internet,
hahaha…!
*Ngaco pagi-pagi
16 Apr 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
4 Hal Penting Dalam Menulis
Saya beberapa kali dipercaya menjadi juri event menulis. Untuk naskah normal terbaik, nilai maksimal yang saya berikan adalah 8. Tapi bukan ...
-
Hi, Para Penggaruk semua! Apa kabar? Semoga kita semua selalu dalam keadaan sehat dan asyik selalu, ya! Aamiin...! Sebagai posting pembuka ...
-
Seri Komplotan mungkin serial karya Enid Blyton yang paling tidak populer di Indonesia. Meski cuma terdiri dari 6 judul, tapi inilah karya s...
-
Saat Eros mencipta sebuah lagu cinta, tentang Anugerah Terindah. Dan kau pun mulai meminta aku 'tuk mencipta sebuah lagu tentang cinta....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar