Halaman

12 Mar 2016

Kelirumologi Batam Bandar Madani

Sebagai doa dan cita-cita tagline Batam Bandar Madani tentu sangat layak diapresiasi. Tapi sebagai fakta dan realita sah pula untuk merasa miris atau malah geli. Batam yang tak terlihat di peta dunia itu di Indonesia adalah pusat aneka jenis criminal level internasional.

Pertumbuhan penularan HIV AIDS di Batam adalah yang tertinggi se Kepri yang menduduki peringkat 6 di Indonesia tahun lalu. Sekian % pelajar yang mengaku sudah tidak perawan. Banyaknya penghulu/kadi nikah siri dengan peserta yang keburu hamil sebelum ijab kabul. Kasus-kasus perdagangan manusia, dan narkoba Batam adalah juaranya. Berton-ton tangkapan narkoba nyaris tiap tahun kita dengar di Batam. Tak heran pula bila aparat POLRI asal batam cukup banyak yang mendapat promosi penting di Mabesnya karena ‘prestasi-prestasi’ di kasus narkoba. Anton Bachrul Alan, Dai Bachtiar sampai KAPOLRI sebelum ini, Sutarman adalah mantan Kapolda Batam. Kasus korupsi? Bayangkan saja, PNS Batam pernah berbulan tertunda gajian karena kas daerah kosong. KOSONG. Kemana anggarannya?

Batam adalah gudangnya barang bajakan seperti VCD film, CD music dan software, barang-barang impor gelap asal Singapura mulai dari pakaian sampai kepada peralatan elektronik. Biangnya demo-demo buruh yang bila ditotal pertahun mencapai nyaris sebulan, ckckckck…! Destinasi favorit para peminta sumbangan dari luar daerah.

Di luar itu, kasus-kasus ‘kelas teri’ juga tak kalah banyaknya. Mulai dari jambret dan begal dan temuan-temuan korban kejahatan rampok atau perkosaan yang sudah jadi mayat di beberapa lokasi sepi. Kasus kejahatan anak tahun lalu di Kepri, separuhnya berlokasi di Batam. Belum lagi kasus kekerasan terhadap perempuan. Si Mawar, Mutil dan Brewok Simelekete tiap hari nongol di Posmetro Batam, hahaha…!

Ditambah lagi kasus-kasus premanisme, rebutan lahan parkir dan sejenisnya. Bahkan saking legendnya si preman sampai namanya diabadikan sebagai nama jalan, yakni Simpang Frengky, wkwkwkw…!

Itu belum dihitung pula dengan banyaknya usaha abu-abu seperti aneka gelanggang permaianan judi, tempat message plus, peserta arisan Sie Jie dll. Banyaknya wanita pembalut, yang dibeli dan dipakai sekali untuk kemudian dicampakkan yang bahkan saking ketatnya kompetisi bisa memasang tarif dua ribu perak belaka.

“walau cuma boleh diliat-liat saja” kata teman saya, wkwkwk…!

Lalu madani-nya di mana…?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

4 Hal Penting Dalam Menulis

Saya beberapa kali dipercaya menjadi juri event menulis. Untuk naskah normal terbaik, nilai maksimal yang saya berikan adalah 8. Tapi bukan ...