Au’dzubillahi minas
sinetronirrojiim….!
Tahu bagaimana seriusnya saya
ingin membasmi Ocid dari layar kaca? Tak perlu saya beberkan lagi alasannya.
Sudah ratusan, RATUSAN, R A T U S A N kali saya post di Facebook, Twitter dan
juga di blog kebanggaan saya ini. Rasa geram saya sudah sampai pada puncaknya.
Di Twitter, Ocid pernah saya
adukan ke KPI Pusat dan akun milik SCTV yang menayangkan sinetron sampah ini via
Fahira Idris, seorang aktivis yang juga anggota DPD peraih suara terbanyak di
Pemilu lalu. Saya juga mention psikolog Dwi Estiningsih yang punya banyak
pengikut. Meski banyak direspon para follower mereka, sayangnya tak ada
tanggapan positif dari pihak-pihak terkait.
Tapi tak ada perjuangan tanpa hasil sama sekali. 2 hari setelah itu saya melihat ada yang berubah dari sinetronnya, sampai sekarang. Entah karena ratingnya yang merosot drastis atau sebab lain tim Ocid mulai menggunakan bintang tamu yang rata-rata (menurut saya pribadi) bertarif tinggi. Pertama Charly mantan vokalis band Es Teh Dua Gelas perform dalam 2 episode. Diikuti oleh Daus Sembako. Setelah itu juga ada Idrus Madani yang dikenal sebagai Pak RW di Sinetron Para Pencari Tuhan. Barangkali karena masih gagal angkat rating, Aziz Gagap pun diajak berpartisipasi dalam beberapa episode. Juga ada bintang senior Lenny Charlote dan tukang silet, Feni Rose, hahaha….!
Masih juga gagal? Trik baru
mereka mainkan. Sudah lebih sejak 3 minggu yang lalu mereka proklamirkan bahwa
Ocid segera berakhir. Ocid memasuki episode-episode terakhir. Saya mulai
sedikit tenang. Ehh…nyatanya sampai sekarang masih tayang dan sama sekali tak
ada tanda-tanda bahwa si Ocid benar-benar akan berakhir. Rasa geram kembali
menghasut saya. Dan akhirnya kemaren saya mabuk amarah. 2 pemeran utamanya, Si
Ocid dan si Koret saya mention di Twitter. Saya tumpahkan kekesalan saya pada
mereka berdua.
Entah kenapa saya merasa begitu bangga telah mabuk amarah begitu. Saya tahu dan sangat paham bahwa mereka takkan berani meretweet atau mereplay mentionan saya. Tapi itu tak penting lagi. Saya sudah perjuangkan agama saya, satu hal yang luput dari pengamatan ulama yang lebih suka menceramahi warga mesjid ketimbang membasmi potensi ancaman bagi umat Islam. Ocid dan kawan bukan saja telah menebar kebodohan, menista dan menghina Islam. Yang lebih parahnya, mereka telah menjual Islam. Lihat saja tokoh si Koret (Sumpah, saya tak tahu nama yang diperankannya) yang walau selalu berbaju gamis, tapi dari mulutnya SELALU muncul kata-kata menghina. Lihat juga judul asli sinetronnya yang sangat Islami: Emak Ijah Pengen ke Mekah. Dengar juga backsound pembukanya, Islami kental. Tapi saya sama sekali tak pernah melihat ada konjungsinya dengan kisah yang ditampilkan.
Apa lagi yang bisa saya lakukan
selain berdoa kepadaNYA. Kepada siapa lagi saya mesti minta tolong. KPI dan
Lembaga Sensor mestinya dibubarkan saja. Ratusan juta uang negara
dihambur-hamburkan begitu saja untuk membayar mereka yang tak bekerja itu
mubazir bukan? Itu saja saya sudah berprasangka baik terhadap mereka. Jangan-jangan
malah lembaga itu mereka jadikan pula sebagai ladang korup. Betapa ironisnya.
MUI sama saja. Sulit berharap
banyak pada mereka. Apalagi sekarang, sejak Indonesia diimami Jokowi anggaran
untuk MUI distop sama sekali. Bahkan sekadar untuk kebutuhan konsumsi rapat
saja merekasudah ngos-ngosan, berharap sumbangan masyarakat atau dari kantong
mereka pribadi, ckckckc….!
Benar, sejak saya mention, Mbak
Estiningsih sangat aktiv menulis tentang bahayanya TV sampai saat ini. Saya
sendiri sangat menghargai usahanya, walau tak pernah secara eksplisit berkicau
soal Ocid. Saya salut atas konsistensinya yang mengaku tak pernah punya TV sama
sekali, bahkan sampai saat ini. Saya juga menghormati anjurannya untuk
menghindari televisi. Itu anjuran yang baik. Sayangnya anjuran yang baik itu hanya
akan berakhir sebagai kebaikan untuk diri sendiri, tanpa membawa manfaat bagi
umat. Ini keliru.
Baik lagi bermanfaat, begitulah
mestinya kebaikan. Kebaikan mestinya tak berhenti hanya untuk diri sendiri.
Kebaikan yang lemah hanya akan berakhir sebagai kebaikan bagi diri sendiri.
Keburukan yang kuat akan berbuah keburukan bagi umat.
Selamat Pagi….! Ayo, kita basmi
Ocid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar