Halaman

1 Des 2013

is RI 1 for 2014-2019

Setelah Pemilu Presiden tahun 2009 dulu saya sempat posting (tapi sudah saya hapus, hehe…) bahwa saya adalah kandidat kuat Presiden di Pemilu berikutnya, 2014 mendatang. Dengan bantuan applikasi Facebook, saya sempat survey tingkat popularitas saya sendiri dan membandingkannya dengan Presiden terpilih: Susilo Bambang Yudhoyono. Bahan risetnya adalah updetan status2 Facebook kiriman saya, hahaha…! Tapi ternyata hasilnya sungguh mengejutkan. Jika waktu saya ikut mencalonkan diri, maka saya adalah Presiden kalian sekarang ini.

Keunggulan saya yang paling mencolok menurut survey itu adalah soal gender pemilih. SBY jadi Presiden konon karena pendukungnya adalah kaum Ibu yang memang mayoritas di Negara kita. “Faktor ketampanan”, kata beberapa pengamat memberikan pendapatnya.

Sayang sekali saya tidak ikut mencalonkan diri pada saat itu. Sebab menurut survey, pendukung saya ternyata tidak cuma kaum Ibu, tapi juga kaum Bapak-bapaknya. Lebih merata dan lintas generasi tanpa batasan usia. Konstituen saya lebih komplek, mulai dari pemilih pemula sampai kakek nenek lansia. Sedikit beda dengan SBY yang hanya mengandalkan remaja putri dan Ibu-ibu setengah baya. Dan yang lebih membuat saya nelangsa, SBY dipilih karena dianggap tampan. Jika standarnya begitu, mestinya sayalah yang akan terpilih, sebab saya jauh lebih muda dari beliau dan masih single pula, hahaha… :D

Mengandalkan hasil survey tersebut, waktu itu saya bertekad untuk maju di Pilpres 2014 mendatang, karena saya begitu yakin akan memenanginya (kata ‘memenangi’ lebih tepat daripada kata ‘memenangkan’. *ini salah satu kasus kelirumologi juga). Sekarang Pemilu sudah semakin dekat, dan elektabilitas saya juga masih terus meningkat pesat. Umat saya di Twitter meningkat 1033,3%, dari 3 orang pada tahun 2009 menjadi 31 orang memasuki akhir 2013 ini.

Pengikut saya di Rekreasi Hati (waktu itu namanya Rekreasi Otak, tapi karena materinya monoton, saya hapus semua :D) ini juga meningkat 1000% lebih. Dari cuma seorang itupun saya sendiri, meningkat jadi 11 orang. Padahal itu belum termasuk pengikut diam-diam, sebab banyak sekali malah ternyata, termasuk salah seorang diantaranya Putri Indonesia, hahaha…!

Facebook juga mengabarkan data yang tak kalah menggembirakan saya. Sampai tadi malam, yang merupakan updetan status ke-1000 saya, (WOW, betapa alay-nya saya yak, hehe…!) survey tersebut menyatakan bahwa pendudkung saya sudah mencapai 48 persen dari seluruh teman-teman yang ada di list. Pengikutnya juga sudah meningkat 200% dari 0 menjadi 2 orang, hahaha…!

Tapi ternyata butuh berjuang lebih keras lagi untuk saya bias menang di Pilpres 2014 ini. Belum ada parpol yang melamar saya. Juga banyak tokoh muda saingan saya yang muncul mendadak. Ada Jokowi dan Ahok yang tampil dengan cirri khas-nya masing-masing. Ada juga Gita Wirjawan yang gencar pamer ketampanannya. Bahkan Farhat Abbas, seorang pengikut saya di Twitter pun membelot dan ingin maju sendiri sebagai Capres Muda dan bersaing dengan saya. Belajar dari pengalaman SBY yang bermodalkan tampang ganteng, mereka berdua tentu bukan saingan yang bias diremehkan begitu saja.

Dan terakhir, saya sendiri telah keliru membuat blunder. Seiring dengan popularitas saya yang melesat, ternyata saya juga membesarkan anak macan, siapa lagi kalau bukan Dian, hahaha…! Semakin saya popular, dia semakin popular juga. Pendukungnya sekarang sudah ada dimana-mana. Saya lihat temannya makin bertambah banyak saja. Bahkan banyak pula teman saya yang membelot jadi temannya. Ini bahaya demi ambisi saya. Satu-satunya peluang di 2014 itu, saya mesti meggaetnya jadi pasangan saya. Tapi mau ga’ dia yaa?, hahaha…!

*Ayo donk, dukung kami, hahahak….!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

4 Hal Penting Dalam Menulis

Saya beberapa kali dipercaya menjadi juri event menulis. Untuk naskah normal terbaik, nilai maksimal yang saya berikan adalah 8. Tapi bukan ...