Pancasila itu keren. Seluruh dari isinya adalah cita-cita
mulia bangsa Indonesia .
Sungguh suatu karya cipta yang sempurna jika saja tak ada cacat pada lambangnya: Burung Garuda. Saya sudah berulang kali
bicara, posting, mengomentari tulisan atau sekadar tanya jawab dengan beberapa
teman, dan termasuk pula googling tentunya. Hasilnya, saya belum menemukan
jawaban yang memuaskan dahaga kritis saya.
Lambang Garuda Pancasila seluruhnya keliru. Bukan soal
jumlah bulu di sana
dan di situnya. Angka-angka itu demi membentuk symbol semata. Pusat kelirunya
justru berada tepat pada sosok Garuda itu sendiri. Saya simpulkan saja bahwa
burung Garuda itu nyata sebagai mitos belaka. Saya tak ingin beri alasannya
karena terlalu panjang, tapi bersedia berdiskusi tentangnya.
Pasti keliru menempatkan mitos sebagai lambang Negara. Mitos
Garuda adalah buah dari khayalan tingkat tinggi penulis fiksi hebat pencipta aneka kisah yang memuat Garuda sebagai burung
setengah manusia. Yang namanya penulis itu ya
mengarang. Jadi pasti ngarang, hasil mengkhayal . Keliru jika lambang
Negara ternyata cuma hasil daya khayal belaka. Jika lambang suatu Negara adalah
khayalan, bisa kebayang donk, bagaimana warga negaranya. Lambang itu
yaa…lambang (hahaha..!). Melambangkan apa yang dilambangkannya. Jadi jangan
protes, jika Indonesia
adalah negaranya tukang khayal, karena kan
Lambang Negaranya juga khayalan…???
Saya bukan anti sepakbola Indonesia . Hampir semua kisah
timnas saya ikut jadi saksinya. Doa buat Timnas Indonesia di Facebook, Twitter
dan media lainnya saya aamiin kan
semua. Tidak itu saja, saya sendiri ikut memimpin doanya lewat status Facebook
saya. Bukan sembarang doa, karena teman-teman saya pun ikut mengamininya juga.
Doa yang mestinya mujarab, sebab rata-rata teman saya itu berpendidikan tinggi
dan alim-alim pula. Tapi saya sama sekali tak pernah menyebut nama Timnas
Garuda, Garuda Muda, Garuda U-23 atau segala Garuda lainnya. Karena bagi saya,
menuju pentas dunia itu adalah cita-cita, bukan mimpi belaka.
Cita-cita dan mimpi itu berbeda. Banyak yang sanggup
mencapai cita-citanya, tapi mustahil ada yang sanggup membuat nyata mimpinya. Jokowi
mengaku tak pernah bercita-cita jadi Walikota. Ehh, nyatanya sekarang malah
sudah jadi Gubernur pula dia. Tapi mimpi remeh bisa jalan sama Dian saja, ini
sudah bertahun saya tak bisa-bisa, hahaha…;)
*Selamat Hari Pancasila Sakti!
mantap :)
BalasHapusntar saya suruh dian jalan ma bg :)
Emang orangnya mau? hahaha...;)
BalasHapus