Halaman

17 Mei 2023

3 Novel Terfavorit

Mengingat sekarang adalah hari buku, saya ingin berbagi pengalaman membaca saya dengan kita semua. Berikut tiga novel terbaik yang pernah saya baca.


1. A Lady in Disguise


Saya mengenal Georgette Heyer belum genap dua tahun belakangan, dan segera menetapkannya sebagai penulis asing terfavorit. Semua bukunya saya beli, walau hanya enam judul saja. Sayang sekali memang, sebab dari sekitar 70-an judul, baru sebanyak itulah bukunya yang sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Dan A Lady in Disguise sendiri sudah empat kali saya tamatkan, hanya dalam enam bulan saja. Mood booster dan sangat bikin candu.


Dikenal sebagai penulis segala genre, A Lady in Disguise seolah merangkum segenap bakatnya dalam satu buku. Dengan latar romance, tapi lengkap dengan bumbu misteri pencurian dan pembunuhannya. Alur yang rumit dan menggemaskan. Dan tentu saja komedi. Adakah yang mampu menulis lucu seperti Heyer? Saya pikir tidak ada. Dan itu semua tersaji lengkap hanya dalam satu judul: A Lady in Disguise.


2. Hidup Ini Keras, Maka Gebuklah!


Ini mungkin novel motivasi lokal pertama di Indonesia. Buku ini sebetulnya hanyalah bundling 3 judul pertama dari 7 serial Ipung, seperti yang direncanakan Prie GS, sang penulis. Artinya, novel ini sendiri belum dan tidak akan pernah memiliki ending... sebab penulisnya sendiri sudah meninggal dua tahun yang lalu. Hebatnya, saya sendiri sudah membeli buku tersebut sebanyak 4 kali, dan semoga untuk terakhir, dan tak pernah hilang lagi. Dan kalaupun ternyata nasibnya kembali hilang, saya akan usahakan kembali membeli atau mendapatnya ulang. Sebab novelnya tidak mengandalkan dan menjual ending. Juga tidak sekadar menawarkan pesan-pesan moral. Membaca buku ini saya seperti sedang membaca chipstory dari akun kata-kata hikmah atau mutiara di Twitter. Setiap kalimatnya layak kutip dan dijadikan caption untuk dipajang sebagai status atau WA story dan sejenisnya. 


3. Tikam Samurai


Sebagai lelaki yang sok tegar, saya tidak malu mengakui bahwa kerap meneteskan air mata haru setiap membaca buku ini. Pecinta sejati novel-novel silat mestinya baca serial satu ini. Makmur Hendrik adalah narator dan pencipta alur terbaik. Kemampuannya meramu ironi dan tragedi dalam satu konflik membuat kita selalu terhanyut dan larut dalam setiap kisah petualangan si Bungsu. Murka mengingat kebiadaban sang tokoh, untuk kemudian menangis haru dan pilu membayang ironi yang mengiringi kisahnya.


Sekian, dan selamat hari buku nasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

4 Hal Penting Dalam Menulis

Saya beberapa kali dipercaya menjadi juri event menulis. Untuk naskah normal terbaik, nilai maksimal yang saya berikan adalah 8. Tapi bukan ...