Halaman

21 Mei 2014

Presiden Tanpa Jabatan

Dunia politik tak butuh orang baik. Itulah kenapa tokoh2 seperti Ryamizard Ryacudu atau Hidayat Nurwahid tak mungkin jadi Presiden. Bahkan Antashari Azhar saja dipenjara lama dengan tuduhan membunuh. Karena mereka semua terlalu idealis.

Apa kurangnya Ryamizard Ryacudu? Saat kecil dijuluki si Hadits karena banyak hapal hadits. Di kalangan tentara dijuluki Pak Kyai. Sering jadi imam dan ceramah, dihormati santri dan pesantren, sebab konon bacaan Al-Qur’an-nya lebih fasih ketimbang Kyai-Kyai di pesantren. Asing, Barat terutama Amerika sangat takut terhadapnya. Bahkan Clinton dan Bush saja menjulukinya Die Hard, ckckckck…

Agamis, Pancasilais, Nasionalis dan patriot sejati. Presiden dan Wakil Presiden saja pernah dibentaknya karena terlalu mudah membiarkan asing masuk ke Aceh saat bencana tsunami menimpa Aceh terjadi. Saat masih berpangkat Kolonel saja, dia berani melawan Pak Harto yang saat itu Presiden memerintahkan melakukan sesuatu yang berbahaya bagi Negara (lupa, hehehe…). Pak Harto marah? Ternyata tidak, justru salut dan malah Ryamizard diberi promosi jabatan.

Saat batal diangkat jadi Panglima TNI oleh SBY yang merupakan teman seangkatannya di AKABRI, justru Ryamizard yang menenangkan TNI yang saat itu 90% mendukungnya dan siap melakukan apa saja yang akan diperintahkannya termasuk untuk melakukan kudeta. Ryamizard malah marah dan mengatakan bahwa Presiden adalah Panglima Tertinggi dan TNI harus membela dan menjaganya, ckckck…. (lagi)

Seorang Jendral yang begitu dihormati. Sampai-sampai seorang pengusaha Tionghoa terkenal pernah ditampar anak buahnya karena memanggilnya tanpa menyebut kata ‘Pak’.

Keras dan tegas dan tanpa pandang bulu. Suatu saat dia pernah menangkap seorang mafia kayu yang mengaku kerabat seorang petinggi. Apa jawab Ryamizard menghadapi intimidasi tersebut.

“Anak Presiden sekalipun akan kutangkap jika melanggar hukum, kutembak jika melawan”, katanya.

Bijaksana. Seorang wartawan pernah berkisah dan melihat langsung kejadiannya. Selepas Subuh kala bertugas menangani tsunami di Aceh dia mengumpulkan seluruh pasukannya yang berdarah Aceh. Awalnya dia perintahkan agar yang keluarganya jadi korban untuk memilih mundur, istirahat, ijin cuti atau tetap bertugas. Tak ada prajuritnya yang berani curhat. Akhirnya dia tanyai anggotanya itu satu-persatu, memeluk dan memberinya semangat.

Dialah yang dijuluki Jendral Perang, Jendral Tempur dan Jendral Sikat oleh media. Memimpin langsung paling depan masuk hutan dalam menumpas pemberontak saat jadi pimpinan pasukan PBB di Kamboja. Jendral Perang, karena dia sendiri Jendral yang menyupiri sendiri jeep-nya masuk hutan mengejar para pemberontak GAM.

“Malaysia kalau macam-macam sikat aja”, katanya saat kasus Sipadan Ligitan dengan Malaysia.

Itulah juga mungkin yang menyebabkan SBY batal mengangkatnya jadi Panglima TNI. Selain karena ditakuti asing, mungkin sekali SBY takut kalah wibawa, hehehe…!

Ryamizard adalah tokoh sempurna 100% untuk Indonesia. Tapi kita tak pernah mengenalinya karena memang media hampir tak pernah memberitakannya. Politik memang tak ramah terhadap orang baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

4 Hal Penting Dalam Menulis

Saya beberapa kali dipercaya menjadi juri event menulis. Untuk naskah normal terbaik, nilai maksimal yang saya berikan adalah 8. Tapi bukan ...