Halaman

12 Jan 2024

4 Hal Penting Dalam Menulis

Saya beberapa kali dipercaya menjadi juri event menulis. Untuk naskah normal terbaik, nilai maksimal yang saya berikan adalah 8. Tapi bukan berarti tak bisa saya beri nilai lebih, seperti 9 bahkan 10. Ada 4 hal yang paling saya perhatikan, agar sebuah naskah menjadi istimewa. 

1. Tokoh yang ikonik. 

Tokoh yang karakternya selalu kita ingat, bila mendengar atau melihat sesuatu. Saat menonton film Rambo misalnya, saya selalu ingat tentang sosok Si Bungsu dalam cerita silat Tikam Samurai karya Makmur Hendrik. Melihat anak SMA yang sedang mengulum permen karet, saya akan ingat Lupus. Atau ingat karakter Olga, saat melihat cewek berseragam SMA sedang main sepatu roda. Hanya dengan beberapa baris lirik lagunya, Eros berhasil menciptakan karakter Sephia, sebagai simbol wanita selingkuhan. 

2. Frasa yang unik. 

Selalu suka setiap kali menemukan kata-kata baru, istilah atau julukan yang unik. Istilah yang digunakan untuk menggambarkan karakter, bukan bentuk fisik. Pembaca akan membayangkan, bukan melihat. Fokus pada situasi, bukan pada objek. 

Menyebutnya sebagai penipu, misalnya. Kita akan melihat seorang yang berjanji, namun gagal menepatinya. Kita melihat pada sosoknya. Tapi saat menyebutnya sebagai pedagang janji, kita akan membayangkan apa-apa saja yang dijanjikannya. 

3. Jargon dan dialog yang memorable. 

Jargon atau dialog nempel di kepala pemirsanya. Dalam novel silat, mudah sekali ditemukan. Entah kenapa pada novel fiksi jenis lainnya susah? Atau memang literatur saya yang kecil banget, hahaha...!

Tapi dalam dunia perfilman, saya hapal seluruh dialog pada film Naga Bonar. Saya pikir bukan cuma karena sudah menontonnya ratusan kali. Sebab saya juga rasanya sanggup mengingat dialog-dialog pada sinetron Para Pencari Tuhan, utamanya jilid 1 sampai 3. Karena memang dialog-dialognya sangat mudah diingat. 

"Angkat roknya, Alia!" 

Itu keren banget, Mande Hanifah! Itu setara dengan 'apa kata dunia' milik Naga Bonar, atau 'suer dua minggu' dalam Kiamat Sudah Dekat. Atau 'cepek dulu, donk!' ala Pak Ogah dalam serial Unyil. 

"Berubah!" kata Power Rangers ... dan Ultramen.🤣🤣🤣

4. Quote

Terakhir quote, atau kalimat layak kutip. Bagi saya ini yang paling penting. Selagi membaca, tahu-tahu bertemu kalimat yang membuat saya harus berkata, "wow, ini keren!" Mestinya di era internet ini, kita mudah sekali mendapatkan inspirasi untuk menciptakan kalimat-kalimat keren. Tapi faktanya, saya bahkan bisa mendapatkannya lebih banyak pada beberapa lirik lagu Ribas, ketimbang pada keseluruhan naskah sebuah novel anak-anak Facebook? Iyakah? Entahlah! Tapi saya hampir tak pernah menemukan postingan teman-teman penulis posting kalimat-kalimat keren ciptaannya sendiri? Mereka lebih suka posting promo satu bab utuh, sambil me-highligt sebuah scene atau dialog yang ... entah lah. Lebih ke arah klik bait ketimbang layak kutip. Maaf, ya! 🙏🙏


Sekian.

4 Hal Penting Dalam Menulis

Saya beberapa kali dipercaya menjadi juri event menulis. Untuk naskah normal terbaik, nilai maksimal yang saya berikan adalah 8. Tapi bukan ...