Saya punya kenalan seorang dukun amatir. Amatir, sebab dia menjalaninya
sekedar dan sewajarnya saja. Tidak menjadikannya profesi hidup. Dan beberapa
waktu lalu dia mengajak saya ikutan jadi dukun. What…?
Jadi dukun? D-U-K-U-N? Beneran nih?
Tawaran ini awalnya sangat membingungkan saya. Seperti yang
dia juga tau betapa saya sangat anti yang namanya dunia supranatural. Saya tak
percaya hantu. Seumur hidup saya belum pernah mendengar ada orang mati dibunuh
hantu dengan segala jenis dan typenya. Apalagi cuma dukun. Sangat tak wajar
dipercaya. Ringkasnya, saya 100% tak percaya dengan segala hal dunia mistis.
Titik.
Tapi teman ini meyakinkan saya. Sifat jahil dan usil yang
saya miliki plus ‘daya kreasi yang sedikit liar’ menurutnya adalah modal untuk
menjadi seorang dukun. Dia bercerita banyak pengalamnnya sebagai dukun. Dan
dari cerita-ceritanya tersebut saya pun akhirnya optimis bahwa saya juga bisa
jadi dukun, hahaha…!
Misalnya suatu kali dia kedatangan pasien, seorang pedagang
yang tengah dipusingkan oleh hutang-hutangnya. Setelah mendengar dengan seksama
keluhan si pasien, teman dukun saya inipun mulai beraksi. Kronologis kisahnya
ini benar, tapi detailnya sudah saya modifikasi, sebab sudah lupa cerita
persisnya.
Si pedagang dimintanya untuk mencari sebuah lukah (semacam
perangkap ikan). Letakkan tepat di bawah laci kasir. Ritualnya, setiap yang
berbelanja adalah seorang wanita yang diduga hamil, uang pembayarannya, nominal
berapapun mesti dimasukkan ke dalam lukah dan tak boleh disentuh lagi oleh
siapapaun. Artinya, jika butuh kembalian, gunakan uang yang di kasir. Dan tepat
setelah purnama ke-3 sejak ritual dijalankan, si pedagang diminta datang lagi
dengan membawa lukah tersebut untuk dibuka oleh teman saya yang dukun ini
tentunya.
Dan karena teman saya ini memang seorang dukun yang sakti
mandraguna, uang yang terkumpul dalam lukah selama 3 purnama tersebut mampu
membereskan si pedagang dari persoalan hutang-hutangnya. Malah masih tersisa
lebih dari cukup yang bisa digunakan untuk sekedar menambah modal dagangannya.
Rahasianya? Intinya, si pedagang cuma dipaksa menyisihkan
sebagian penghasilannya, dipaksa menabung agar bisa melunasi segala hutangnya.
Soal lukah, wanita yang diduga hamil, 3 purnama dan sebagainya tersebut semata
untuk menampakkan kesan mistisnya, hahaha…!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar