Halaman

10 Jun 2014

Gatal Itu Takdirnya Garuk Bag.1

Allahu Akbar…

Buat teman-teman yang masih meragukan masa depan saya dengan Dian, juga bagi Dian apabila juga masih ragu terima, saya ingin berbagi pengalaman ajaib yang saya alami kemaren, seharian. Bahwa jika sutradaranya Allah, segala skenario akan berjalan sesuai dengan kehendakNYA. Dan saya yakin bahwa jodoh saya memang Dian, wkwkwk...!

Jodoh itu kiri dan kanan, luar dan dalam, atas dan bawah. Bertolak belakang bukan untuk menjauh. Perbedaanlah yang menciptakan kesempurnaan. Gatal jodohnya garuk. Betapapun menyebalkannya gatal, ternyata garuk adalah solusi yang paling mengasyikkkan. Dian suka band Ungu, sedang saya sering mengejek-ejeknya. Dian suka menjelek-jelekkan Ribas, padahal saya suka. Saya suka Dian, tapi Dian tak suka saya. Itulah jodoh, hahaha...!

Jika Allah berkehendak, apa saja akan terjadi. Rumusnya: Jika harus terjadi takkan bisa ditolak. Jika memang tak bisa, takkan bisa dipaksa. Gatal pasti akan digaruk. Kemaren adik (sepupu) saya menikah. Aneka prosesi berjalan lancar. Bahkan ustad yang memberi ceramah pernikahan menyebut, proses ijab qabul berlangsung hanya sekitar 6 detik. Rekor? Proses ijab qabul hanya diikuti oleh orang dari catatan sipil/KUA, orangtua pengantin wanita, calon suami, 2 orang saksi dan sekian banyak penonton. Pengantin wanita ‘disembunyikan dulu’, kata KUAnya. Setelah ijab qabul selesai, terjadilah peristiwa yang sama sekali tak saya dan semua bayangkan.

Saat berhenti dari tempat kerjaan sekitar 3 bulan lalu saya sempat berpikir bahwa saya benar-benar akan bercerai darinya. Aneka kenangan di sana sungguh indah dan penuh kegembiraan. Kegembiraan itu bukan milik saya sendiri, tapi juga bagi banyak orang di sana. Saya merasa menjadi seorang seleb, artis. Tapi saya artis yang unik, meski baik, hahaha...! Sebagai artis yang baik, saya tentu tak ingin mengecewakan fans-fans saya, hahaha...! Tak banyak yang tau bahwa saya benar-benar telah berhenti. Kepada semua saya cuma bilang bahwa saya di-break, artinya akan bekerja lagi sebulan kemudian. Saya tak jujur? Jangan sembarangan. Ada banyak hal pribadi (tapi bukan aib) yang tak ingin buka pada semua orang. Bagi yang sungguh-sungguh ingin tau, silakan kontak saya, via apa saja, hahaha…! Semua nomor, email dan hal lainnya saya tak pernah rahasiakan.

Saya harus bilang apa? Saya katakan pada semua, bahwa kontrak saya tak diperpanjang, tak satupun yang percaya. Saya bilang dipecat, apalagi? Mereka memang tahu bahwa saya punya daftar bolos mencapai 40 hari dalam 6 bulan terakhir. Itu baru bolosnya. Ijin juga mencapai 17-an hari, hahaha…! Sakit? Tak pernah donk! Saya ini laki-laki. Laki-laki itu pemimpin, setidaknya untuk keluarganya sendiri yang mudah-mudahan termasuk Dian di dalamnya, aamiin…! Jadi mesti kuat. Selama 3.5 tahun bekerja di sana, daftar sakit saya 0 hari. Ayoo, siapa yang bisa tandingi, hehehe...! Intinya, tak ada yang percaya bahwa saya memang berhenti bergabung dengan mereka.

Jadi saya katakan saja bahwa saya memang cuma di-break. Itu lebih bisa mereka imani. Lagipula saya memang tak bohong, kok! Saya 100% bisa kerja lagi di sana, kapan saja dan bebas pilih departemen mana saja. Itu manejer HRD-nya sendiri yang katakan langsung kepada saya.

Tapi akibatnya juga tak enak. Beberapa yang berteman di Facebook bahkan berkali-kali inbok dan komen di status kapan saya kerja lagi. Kangen ya? Hahaha...!

Tapi siapa yang sangka bahwa mereka adalah bagian dari saya. Setelah ijab qabul selesai dan pengantin wanita ditampilkan, saya terkejut, takjub, tak percaya. Untuk lebih meyakinkan, Saya tanya kerabat yang duduk bersebelahan soal pengantin wanita, teryata dia adalah salah seorang dari mereka, hahaha...! Dia adalah teman kerja saya (waktu itu) di sana. Allahu Akbar….!

Belum Habis (:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

4 Hal Penting Dalam Menulis

Saya beberapa kali dipercaya menjadi juri event menulis. Untuk naskah normal terbaik, nilai maksimal yang saya berikan adalah 8. Tapi bukan ...